Telkom akan berguru kepada induk Facebook, Meta untuk mengembangkan metaverse di Indonesia. Teknologi dunia virtual ini diramal menjadi tren masa depan.
Metaverse merupakan versi teranyar dari virtual reality (VR) tanpa komputer. Pengguna teknologi dapat memasuki dunia virtual menggunakan perangkat berupa headset atau kacamata berbasis augmented reality (AR) maupun VR.
Direktur Digital Business Telkom Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, perusahaan perlu menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi tren metaverse. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pun akan berguru ke Meta, melalui Meta Connectivity.
Telkom melalui Telkom University juga berkerja sama dengan Telecom Infra Project (TIP).
Fajrin mengatakan, Telkom akan menekankan pembentukan ekosistem bisnis yang memberi manfaat bagi banyak pihak dalam mengembangkan metaverse di Indonesia. Selain itu, Telkom menekankan pemberdayaan sumber daya lokal.
Rektor Telkom University Prof Dr Adiwijaya mengatakan, sebelum berkolaborasi dengan Meta dan TIP, Telkom University berfokus mengembangkan metaverse bersama Badan Riset Nasional (BRIN).
Kerja sama itu BRIN mencakup pengembangan produk dan penggunaan metaverse, seperti inovasi AR/VR, produk hologram 3D, video 360, serta produk berbasis metaverse lainnya di bidang pendidikan dan pariwisata.
"Ini menjadi bukti bahwa Telkom University berfokus pada pengembangan teknologi termasuk metaverse. Kami percaya bahwa ini saatnya untuk bekerja sama dan bahu membahu antara Meta Connectivity, Telkom, TIP dan industri memastikan manfaat dari metaverse," ujarnya dalam siaran pers, kemarin (3/3).
Director of Operation Telecom Infra Project Rocky Bullock mengatakan, kerja sama TIP dan Telkom University akan berfokus pada pengembangan pelatihan dan sertifikasi program dalam mempersiapkan talenta digital metaverse.
VP Connectivity Meta Dan R mengatakan, perusahaan terbuka untuk berkolaborasi mengembangkan ekosistem metaverse di Indonesia. "Saat ini yang kami perlukan adalah open innovative research dan innovative engineering. Kami siap dan terbuka untuk berkolaborasi dan berperan lebih jauh di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi tren teknologi metaverse. Sebab, sejumlah raksasa teknologi global kini berlomba-lomba membangun metaverse.
"Facebook berganti nama menjadi Meta, ada Epic Games, Roblox, Microsoft semua masuk ke sana," ujar Jokowi dalam Launching Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, tahun lalu (15/12/2021).
Pendiri Microsoft Bill Gates juga telah memperkirakan bahwa pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse akan menjadi tren pada 2023 – 2024.
Bill Gates menyebut periode tren rapat di dunia virtual itu sebagai ‘tahun yang paling tidak biasa dan sulit’. Ia menilai, 2022 dan selanjutnya merupakan masa yang lebih digital.
Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital. Ini termasuk merevolusi tempat kerja.