Ditipu Mantan Karyawan, Apple Rugi Rp 143 Miliar

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/AWW/sa.
Siluet pengguna ponsel terlihat di ping proyeksi layar logo Apple dalam ilustrasi gambar yang diambil pada Rabu (28/3/2018).
21/3/2022, 12.57 WIB

Pengadilan di Amerika Serikat (AS) mendakwa mantan karyawan Apple bernama Dhirendra Prasad terkait penipuan. Prasad dinilai membuat produsen iPhone rugi hingga US$ 10 juta atau Rp 143 miliar.

Prasad bekerja di departemen Global Service Supply Chain Apple sejak 2008 hingga 2018. Jaksa di AS menduga, Prasad menggunakan posisinya untuk terlibat dalam berbagai skema penipuan.

Salah satunya, menerima suap dari vendor tertentu dan mencuri suku cadang menggunakan pesanan perbaikan palsu. “Ini menyebabkan Apple membayar barang dan layanan yang tidak pernah diterimanya," kata jaksa dikutip dari CNET, kemarin (20/3).

Atas tindakannya itu, jaksa memperkirakan kerugian Apple mencapai lebih dari Rp 143 miliar.

Sedangkan berdasarkan pengajuan pengadilan, Prasad didakwa atas sejumlah tuduhan yakni konspirasi untuk melakukan penipuan, pencucian uang, penggelapan pajak hingga menipu pemerintah AS.

Akibat perbuatannya itu, Prasad menghadapi ancaman hukuman maksimal lima sampai 20 tahun penjara.

Pengadilan juga mengizinkan pemerintah federal di AS menyita lima properti real-estate dan rekening sekitar US$ 5 juta milik Prasad. Selain Prasad, dua vendor yang dituduh bersekongkol dengan Prasad sedang dalam penyelidikan.

Tahun lalu, Apple juga bermasalah dengan mantan karyawan bernama Simon Lancaster. Lancaster dituduh menjual rahasia dagang dan detail produk perusahaan yang belum dirilis kepada jurnalis.

Apple menuduh Lancaster menjual rahasia dagang untuk mendapatkan popularitas. Tindakan Lancaster ini dinilai merugikan Apple dan pelanggan.

“Puluhan ribu karyawan Apple bekerja tanpa lelah setiap hari untuk produk, layanan, dan fitur baru dengan harapan dapat menyenangkan pelanggan. Kami pun menanggapi dengan sangat serius pencurian yang disengaja oleh orang ini atas rahasia dagang kami," kata Apple, dikutip dari The Verge, awal tahun lalu (11/3/2021).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan