TV Analog Disetop Sabtu, Netizen Keluhkan Channel Hilang di TV Digital

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Warga menonton televisi yang menayangkan langsung penyuntikan vaksin CoronaVac perdana di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
27/4/2022, 16.34 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal menyetop siaran TV analog pada Sabtu (30/4). Namun beberapa warganet mengeluhkan adanya channel atau saluran yang hilang setelah migrasi ke TV digital

Padahal Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail sebelumnya menyampaikan, 291 dari total 697 lembaga penyiaran sudah melakukan siaran TV digital secara simulcast.

Simulcast merupakan proses penyiaran TV digital tanpa mengakhiri siaran TV analog. Dengan begitu, masyarakat sudah bisa berpindah atau menikmati siaran TV digital di daerah, meski belum memulai peralihan.

Masyarakat dapat mengecek daerahnya sudah dapat menerima siaran TV digital atau belum melalui aplikasi Sinyal TV Digital. Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play Store dan App Store.

Aplikasi tersebut akan menampilkan perbedaan warna untuk membedakan daerah mana saja yang sudah terjangkau siaran TV digital. Merah berarti sinyal bagus, hijau atau kuning sedang, dan abu-abu biru kurang jelas.

Namun, sejumlah warganet mengeluhkan hilangnya sejumlah channel TV ketika migrasi ke TV digital. "Tadi malam pasang set top box, yang tertangkap hanya sekitar 12 channel. Itu pun tidak ada TV swasta pada umumnya," kata @ian225 dalam kolom komentar di akun Instagram Kominfo, Rabu (27/4).

Ada beberapa netizen lain yang mengeluhkan hal serupa. "Di daerah saya baru menangkap empat sinyal, TVRI," kata @rullystyono.

Di Twitter, akun @rifkaaji1 mengeluh belum lengkapnya channel TV digital setelah migrasi. "Beberapa channel TV swasta belum ada," katanya, Maret (30/3).

@xmilkstrawberry mengatakan bahwa migrasi TV digital memang membuat gambar menjadi cerah. "Tapi tidak ada channel MNC TV. Saya mau menonton Upin Ipin favorit," katanya.

Televisi memang masih menjadi salah satu sarana hiburan utama di Indonesia. Rinciannya sebagai berikut:

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ada sejumlah channel TV yang tidak bisa ditangkap di TV digital di Kediri, Jawa Timur. Ketika memindahkan saluran ke Metro TV, ada tulisan "kanal diacak".

Kemudian, siaran Kompas TV yang biasanya ada di TV analog, hilang setelah beralih.

Katadata.co.id mengonfirmasi keluhan warganet itu ke Kementerian Kominfo. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Berdasarkan laman siarandigital.kominfo.go.id, TV digital merupakan siaran TV yang menggunakan sinyal digital dan sistem kompresi, sehingga kualitas gambar dan suaranya lebih baik. Sama seperti TV analog, siaran TV digital terestrial pada masa simulcast tetap bisa mengalami kendala penerimaan sinyal atau masalah sinyal drop.

Hal itu terjadi karena beberapa faktor, seperti kualitas antena, kabel hingga keterjangkauan stasiun TV atau penyelenggara multipleksing. Hal ini bisa membuat sinyal teracak atau scrambled.

“Kualitas siaran TV digital tergantung oleh kualitas sinyal yang diterima perangkat di rumah masing-masing, termasuk antena,” kata Kominfo melalui akun Instagram @kemenkominfo, Rabu (27/4).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan