Samsung berencana menginvestasikan US$ 356 miliar atau Rp 5.216 triliun hingga 2026. Dana ini akan digunakan untuk menguasai bisnis cip (chipset) dan teknologi internet generasi keenam atau 6G.
Dana investasi jangka panjang dari Samsung kali ini 30% lebih besar dibandingkan lima tahun terakhir.
Sebagian besar dana yakni US$ 285 miliar atau Rp 4.175 triliun akan diinvestasikan di Korea Selatan. Sisanya untuk pusat penelitian dan pengembangan Samsung di Inggris, Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Filipina.
Penggunaan dana tersebut akan berfokus pada upaya Samsung memperkuat bisnis inti seperti produk cip dan pengembangan 6G. Langkah ini diperkirakan menciptakan puluhan ribu pekerjaan baru selama lima tahun ke depan.
Pada bisnis cip, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu akan menciptakan 2.000 pekerjaan baru di Texas dan mendirikan pabrik US$ 17 miliar atau Rp 249 triliun.
Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung memang semakin gencar meningkatkan perannya sebagai penyedia semikonduktor. Ini dilakukan seiring dengan kelangkaan cip.
Bisnis cip juga terbukti menjadi penghasil pendapatan utama bagi Samsung. "Ini akan terus menjadi area fokus dengan rencana investasi lebih lanjut," kata Samsung dikutip dari CNN Internasional, Selasa (24/5).
Selain itu, Samsung akan menginvestasikan dana untuk pengembangan teknologi biofarmasi melalui Samsung Biologics dan Samsung Bioepis. Perusahaan telah mendirikan dua pabrik baru terkait teknologi biofarmasi untuk memperluas bisnis contract development manufacturing organization (CDMO).
Samsung juga berencana meningkatkan pengembangan 6G melalui dana investasi tersebut. Produsen ponsel pintar (smartphone) ini memang menargetkan komersialisasi teknologi 6G pada 2028, dan penggunaan secara luas pada 2030.
Tahun lalu, Samsung menggandeng University of California, Santa Barbara (UCSB) untuk menguji coba jaringan internet generasi keenam alias 6G. Hasilnya, kecepatan unduh hingga 6,2 Gigabita per detik (Gbps).
Spektrum frekuensi yang digunakan yakni 140 Gigahertz (GHz) atau masuk kategori Terahertz (Thz). “Kami yakin spektrum THz akan menjadi pendorong teknologi 6G,” kata Senior Vice President Samsung Research Sunghyun Choi dikutip dari blog Samsung, tahun lalu (17/6/2021).