Permintaan Layanan Kendaraan Listrik Gojek Naik Dua Kali Lipat

Dokumentasi GOTO
Pengemudi Gojek.
Editor: Yuliawati
7/6/2022, 17.19 WIB

Gojek mencatatkan peningkatan permintaan pada layanan berbagi tumpangan dengan kendaraan listrik atau GoRide Electric. Permintaan naik dua kali lipat selama periode lima bulan uji coba komersial. Pendapatan mitra pengemudi yang menyediakan layanan ini pun melonjak.

Perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama, Electrum, juga berhasil mencapai target jarak tempuh satu juta kilometer hanya dalam jangka waktu tiga bulan. Ini merupakan jarak yang telah ditempuh secara kumulatif oleh ratusan mitra pengemudi motor listrik Gojek di Jakarta selama masa uji coba komersial.

Para pengemudi memanfaatkan kendaraan listrik tersebut untuk sejumlah layanan, seperti GoRide Electric, layanan pesan-antar makanan atau GoFood, dan pengiriman barang atau GoSend.

“Ini merupakan awal yang baik untuk terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, serta dapat menjadi pertimbangan selanjutnya bagi Electrum dalam meningkatkan jumlah ketersediaan ribuan motor listrik," kata Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir dalam siaran pers, Selasa (7/6).

Co-Founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan penggunaan motor listrik Electrum tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga berdampak positif terhadap penghematan biaya operasional harian mitra pengemudi. "Selain peningkatan jumlah pesanan, mitra Gojek yang menggunakan motor listrik dari Electrum dapat menghemat biaya operasional hingga Rp 700.000 per bulan," ujar Aluwi.

Gojek juga mencatat, 70% mitra yang bergabung dalam uji coba komersial kendaraan listrik mengalami peningkatan pendapatan bersih hingga Rp 46.000 per hari.

Peningkatan pendapatan mitra pengemudi bisa dicapai karena adanya penghematan pembelian bahan bakar minyak (BBM), penggantian oli dan aki yang tidak perlu lagi dilakukan, serta tersedianya perawatan rutin secara gratis oleh perusahaan penyedia teknologi baterai swap Gogoro.

Gojek memang gencar mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya dengan membuat Electrum bersama TBS Energi Utama. Electrum kemudian menggaet Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina, Gogoro, dan produsen kendaraan listrik Gesits.

Kolaborasi ini memanfaatkan masing-masing keahlian, Electrum bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU.

Kemudian, Gogoro menjadi penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.

Bagi Gojek, upaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik sejalan dengan komitmen untuk nol emisi pada 2030. Decacorn itu memang ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik.

"Hal ini juga sejalan dengan salah satu isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 terkait transisi energi yang berkelanjutan, yaitu percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik," kata CEO GoTo Group Andre Sulistyo.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan