Viral Enel Kekuatan Hijau Penghasil Uang, Diduga Investasi Bodong

Google Play Store
Enel Kekuatan Hijau
Penulis: Desy Setyowati
14/6/2022, 16.39 WIB

Aplikasi yang menawarkan keuntungan, Enel Kekuatan Hijau viral di media sosial. Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, karena platform ini diduga melakukan penipuan atau investasi bodong.

Enel Kekuatan Hijau menawarkan pengguna saldo hingga Rp 1 juta, jika berhasil mendaftar. Saldo ini bisa bertambah, jika mereka mengajak orang lain bergabung.

Ketua Satgas Waspada Investasi Togam L Tobing mengatakan, aplikasi Enel Kekuatan Hijau menerapkan skema money game. Platform berkedok investasi alat pembangkit listrik ini menjanjikan keuntungan sampai 200%.

“Ini kegiatan money game,” kata Tongam kepada Katadata.co.id, Selasa (14/6). “Mereka meminta masyarakat melakukan deposit dan merekrut anggota untuk mendapatkan bonus lebih tinggi.”

Tongam menegaskan bahwa aplikasi Enel Kekuatan Hijau tidak memiliki perizinan dari regulator manapun di Indonesia. Satgas Waspada Investasi juga sudah menghentikan beberapa aplikasi penghasil uang sejenis, salah satunya schneider pv.

“Masyarakat diminta untuk tidak ikut karena diduga penipuan,” ujar Tongam.

Sebenarnya ada perusahaan bernama Enel Green Power S.p.A. Ini merupakan korporasi energi terbarukan multinasional Italia, yang berkantor pusat di Roma.

Perusahaan itu merupakan anak dari korporasi pembangkit listrik Enel, yang dibentuk pada Desember 2008.

Modus penipuan menggunakan nama yang mirip dengan perusahaan resmi memang marak di Indonesia. Sebelumnya ada Alimama yang meniru nama anak usaha raksasa e-commerce Cina, Alibaba.

Alimama yang resmi, menawarkan layanan untuk membantu pebisnis online di ekosistem Grup Alibaba dalam memasarkan produk. Sedangkan yang beredar di Indonesia pada menerapkan skema money game seperti Enel Kekuatan Hijau.

Begitu juga JD Union, yang meniru nama e-commerce JD.ID.

Lalu ada Babe Video, yang menggunakan slogan ‘penghasil uang’ menggunakan nama yang mirip dengan aplikasi baca berita yang terintegrasi dengan media sosial, BaBe. Skemanya juga sama yakni money game.

BaBe menegaskan bahwa BaBe Video bukan bagian dari perusahaan.

Ada pula GrabToko, yang bahkan beriklan di televisi. Korban platform toko online palsu ini hampir 1.000 orang. Rinciannya sebagai berikut: