Telegram Luncurkan Layanan Premium, Berikut Sederet Manfaatnya

pixabay.com
Ilustrasi Telegram
21/6/2022, 09.56 WIB

Aplikasi perpesanan Telegram telah meluncurkan layanan berbayar atau premium dengan biaya langganan US$ 5 atau sekitar Rp 74 ribu per-bulannya. Melalui layanan berbayar, pengguna akan mendapatkan sederet manfaat.

Salah satu manfaat yang akan didapatkan pelanggan premium ini adalah fitur mengunggah atau mengirimkan file dan dokumen dengan ukuran maksimum lebih besar, hingga 4 gigabit (GB). Sementara batas maksimum ukuran unggahan file secara umum saat ini masih 2 GB.

 "Ini berguna untuk orang-orang yang mengirim banyak video atau file ZIP besar," kata Telegram dikutip dari Engadget, Senin (20/6). 

Kemudian, pengguna berbayar dapat mengunduh media dan file dengan kecepatan jaringan penuh. Pengguna berbayar juga dapat mengikuti hingga 1.000 saluran, membuat 20 folder dengan masing-masing 200 obrolan, hingga menambahkan akun keempat ke aplikasi Telegram apa pun.

Selain itu, pengguna akan mendapatkan stiker unik dengan animasi layar penuh. Stiker ini dapat dilihat oleh semua pengguna, bersamaan dengan reaksi unik.

Telegram juga memberikan fitur transkripsi suara ke teks, manajemen obrolan, bios yang lebih panjang, gambar profil animasi, serta akses kepada lebih banyak karakter untuk teks media. Kemudian menyediakan 400 GIF favorit, 20 tautan t.me publik, lencana premium dan ikon aplikasi, serta pengalaman mengakses secara bebas iklan.

Telegram membuat layanan berbayar seiring dengan upayanya mendongkrak pendapatan setahun terakhir. Pada Desember 2020, pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan, perusahaannya akan meluncurkan produk yang menghasilkan pendapatan melalui penjualan iklan dan fitur berbayar tambahan. 

Aplikasi perpesanan lainnya, seperti Facebook Messenger dan WhatsApp lebih dulu meluncurkan layanan berbayar. Pada 2018, WhatsApp menyediakan layanan pesan berbayar untuk korporasi. Tarifnya berbeda di setiap Negara.

Telegram merupakan pesaing WhatsApp. Aplikasi komunikasi daring Telegram kian populer dalam skala global. 

Meski popularitasnya masih kalah dibandingkan WhatsApp, Telegram dinilai memiliki sejumlah keunggulan. Seperti mengirim data berukuran besar, membuat grup komunikasi online berkapasitas 200 ribu peserta, hingga sinkronisasi cepat. 

Aplikasi itu juga memiliki fitur ruang obrolan rahasia (Secret Chat). Pesan yang dikirim akan terenkripsi secara otomatis, sehingga tidak ada pihak ketiga yang bisa membaca isi pesan tanpa persetujuan pengguna. 

Berdasarkan data Business of Apps, pengguna Telegram di seluruh dunia mencapai 500 juta orang tahun lalu. Jumlah ini meningkat 25% dibandingkan tahun sebelumnya 400 juta orang.

Aplikasi Telegram sempat tercatat banyak digunakan di Iran, mencapai 50 juta orang. Namun, pemerintah Iran melarang warga menggunakan aplikasi ini dengan alasan 'komunikasi melalui Telegram tidak bisa dideteksi' pada 2018.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan