Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berencana membangun kota pintar bernama Neom. Pria yang dikenal dengan MbS ini juga akan membuat gedung setinggi 500 meter yang terbuat dari cermin di gurun.
Biaya pembangunan gedung pencakar langit itu disebut-sebut mencapai US$ 1 triliun atau hampir Rp 15.000 triliun. “Ini akan lebih tinggi dari Empire State Building,” demikian dikutip dari The Mirror, Senin (25/7).
The Wall Street Journal mengungkapkan dokumen perencanaan rahasia yang menguraikan rincian tentang pembangunan gedung cermin tersebut. Ini bakal menjadi gedung tertinggi di dunia, jika berhasil dibangun.
Pangeran menargetkan gedung itu siap pada 2030. Akan tetapi, para insinyur mengatakan perlu waktu 50 tahun untuk membangunnya.
Salman berharap dapat menciptakan ribuan pekerjaan baru. Selain itu, “Arab Saudi bisa berhenti bergantung pada sumber daya alam (minyak),” demikian isi laporan The Wall Street Journal.
Mohammed bin Salman juga berencana membangun kota nol emisi karbon (net zero emission). Ukuran kota ini 170 kilometer atau sekitar Massachusetts di Amerika Serikat (AS).
MbS memperkenalkan proyek kota canggih yang disebut Neom itu lewat Inisiatif Investasi Masa Depan perdana. Ini merupakan konferensi mewah untuk investor internasional yang diadakan pada 2017 di Hotel Ritz-Carlton Riyadh.
Kota canggih itu dapat menampung lima juta orang. Mereka dapat melakukan perjalanan dari ujung ke ujung kota dalam waktu 20 menit.
Bloomberg melaporkan, lokasinya yakni di barat laut Arab Saudi, yakni membentang dari pantai Laut Merah yang terik matahari hingga tanah tandus pegunungan yang terjal. Suhu saat musim panas di wilayah ini sekitar 38 derajat celsius, dan hampir tidak ada air tawar.
Kota itu akan menerapkan jaringan listrik yang sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan. Infrastrukturnya diklaim bakal mutakhir dan sistem regulasi anyar yang memungkinkan ide-ide baru.
“Bahkan mungkin ada minuman keras,” demikian dikutip dari Bloomberg.
Selain itu, akan ada fasilitas produksi hidrogen untuk kendaraan sel bahan bakar dan penggunaan lainnya senilai US$ 5 miliar.
Beberapa bulan setelah pengumuman di Ritz-Carlton, citra satelit menunjukkan bahwa serangkaian bangunan besar sudah dibangun. Bangunan-bangunan itu dikelilingi oleh hamparan tanaman hijau di padang pasir.
Neom merupakan portmanteau yang menggabungkan kata Yunani yakni "baru" dan mustaqbal dalam bahasa Arab yang berarti "masa depan”.
Kepala Eksekutif Blackstone Inc Steve Schwarzman dan Kepala Eksekutif SoftBank Group Corp Masayoshi Son, serta beberapa pemodal internasional mendukung proyek tersebut.
Sedangkan mantan CEO Alcoa Inc. Klaus Kleinfeld ditunjuk untuk memimpin proyek Neom.
Kepada Bloomberg News, MbS menjelaskan bahwa inovasi terpenting Neom adalah kerangka hukum. Dia mengatakan bahwa di tempat seperti New York, ada kebutuhan yang tidak nyaman akan undang-undang untuk melayani warga negara dan juga sektor swasta.
"Tapi Neom, kamu tidak punya siapa-siapa di sana," katanya. Alhasil, regulasi bisa saja berdasarkan keinginan investor.
“Bayangkan jika Anda adalah gubernur New York tanpa tuntutan publik,” kata Mohammed bin Salman. “Berapa banyak yang dapat Anda hasilkan untuk perusahaan dan sektor swasta?”
Pangeran Arab Saudi itu ingin mengubah ekonomi negara melalui Neom. Kota canggih ini juga akan menjadi tempat uji coba teknologi yang dapat merevolusi kehidupan sehari-hari.
Namun lima tahun perkembangannya, Neom dinilai keluar dari ranah fiksi ilmiah dan menjadi tantangan berat.
Menurut lebih dari 25 karyawan dan mantan pekerja yang diwawancarai oleh Bloomberg, serta berdasarkan 2.700 halaman dokumen internal, proyek tersebut mengalami kemunduran.
“Banyak (kemunduran) karena kesulitan menerapkan gagasan MbS yang muluk dan selalu berubah. Mereka juga khawatir dengan pangeran yang mengawasi pemenjaraan banyak anggota keluarganya sendiri jika keinginannya tidak dapat dipenuhi,” demikian dikutip dari Bloomberg.
Kurang dari setahun setelah MbS menyatakan niatnya untuk membuat Neom, kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi pun masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul dan tidak pernah keluar.
Intelijen AS pun mengatakan bahwa MbS kemungkinan memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi. Namun, putra mahkota membantah hal ini.
Namun, seperti karyawan lainnya, eksekutif perhotelan Amerika yang bekerja di Neom pada 2020 Andy Wirth ragu bahwa Neom dapat dibangun sesuai rencana. “Saya tidak sendirian menyadari bahwa itu paling palsu,” ujarnya.
“Kami menggantung bangunan di sisi tebing, dan kami bahkan tidak tahu geologinya,” ujar dia.
Ketua NewCities John Rossant menilai, model Neom memberi ruang bagi ide ‘langit biru’. Selain itu, beberapa karyawan mengatakan bahwa mereka melihat proyek ini sebagai kesempatan langka untuk menguji konsep futuristik, bahkan jika mereka cenderung gagal.
Meskipun situs Neom berada di wilayah yang belum pernah dikunjungi oleh beberapa orang Arab Saudi, MbS menjelaskan bahwa ia mengharapkan kota ini menjadi pusat kehidupan nasional.
Kota canggih itu kabarnya akan dibuka pada 2024.