Virtual Reality Besutan Induk Facebook Punya Fitur 'Kehadiran Sosial'

Chris Ratcliffe/PA Wire/dpa
Mark Zuckerberg
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
26/8/2022, 15.53 WIB

Induk Facebook, Meta, akan meluncurkan debut produksi headset virtual reality (VR) baru pada Oktober. CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan headset VR Meta akan memiliki fitur-fitur baru untuk memberi pengguna pengalaman baru dengan merasakan ‘kehadiran sosial’.

Mark menjelaskan bahwa headset VR baru akan berisi lebih banyak fitur pelacakan mata dan wajah yang canggih. Fitur-fitur tersebut akan memungkinkan ketika orang tersenyum atau cemberut maka avatar digital mereka akan melakukan hal yang sama di virtual reality.

Dengan fitur tersebut, Mark yang menyampaikan informasinya dalam podcast Jore Rogan Experience, mengatakan avatar digital menjadi lebih menarik secara visual dan interaktif. “Ada lebih banyak komunikasi nonverbal ketika orang bersama satu sama lain daripada komunikasi verbal,” kata Mark, dikutip CNBC International, Jumat (26/8).

Meskipun Zuckerberg tidak menyebut nama headset tersebut, CNBC Internasional menyebut kemungkinan perangkat yang dibahasnya adalah headset mendatang Meta yang saat ini dijuluki Project Cambria.

Headset VR itu diperkirakan akan dijual dengan harga US$ 800. Harga tersebut jauh lebih mahal daripada headset VR Quest 2 andalan Meta, yang harganya US$ 399 atau US$ 499 tergantung pada modelnya.

Perusahaan tersebut baru-baru ini juga menaikkan harga perangkat itu, dengan alasan adanya kenaikan biaya pengiriman dan produksi.

Meta telah banyak berinvestasi ke VR dan teknologi augmented reality karena mendorong gagasan metaverse sebagai evolusi berikutnya tentang bagaimana orang berinteraksi dengan komputer.

Tetapi kemungkinan akan bertahun-tahun sebelum perusahaan membendung kerugian finansial yang besar terkait dengan investasi metaverse-nya, yang ditempatkan di bawah unit bisnis Meta’s Reality Labs.

Pada 2021, misalnya, unit bisnis Meta’s Reality Labs mencatat kerugian bersih sebesar US$10,19 miliar atau Rp 150,9 triliun dengan pendapatan $2,27 miliar atau Rp 33,6 triliun.

Reporter: Lenny Septiani