Indodax Laporkan Dark Tracer ke Pihak Berwajib Akibat Sebar Hoaks

Bloomberg
Ilustrasi aset kripto
Penulis: Lenny Septiani
20/9/2022, 22.32 WIB

Platform kripto terbesar di Indonesia, Indodax melaporkan akun twitter Dark Tracer: DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) ke pihak berwajib. Tindakan ini dilakukan atas hoaks yang disebar oleh Dark Tracer di akun twitternya mengenai isu peretasan yang dialami Indodax beberapa waktu lalu.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan karena hoaks yang sebar oleh postingan Dark Tracer telah menciderai citra Indodax sebagai perusahaan kripto yang saat ini memiliki 5,5 juta member. 

Oscar pun menambahkan bahwa Indodax akan mempidanakan akun Dark Tracer dengan pasal pencemaran nama baik dan manipulasi informasi elektronik.

Postingan tersebut juga dinilai membuat keresahan bagi member Indodax dan seluruh pegiat kripto dan blockchain di Tanah Air, bahkan luar negeri. 

Oscar mengatakan bahwa langkah ini dilakukan setelah berkonsultasi dengan pihak hukum. “Kami selaku manajemen Indodax menilai bahwa Dark Tracer menyebarkan isu yang tidak benar tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada kami,” jelasnya, Selasa (20/9).

Ia menilai bahwa unggahan isu hoax di akun sosial media dari Dark Tracer yang dilihat oleh banyak orang, sangat menyerang Indodax sebagai perusahaan kripto terpercaya di Indonesia. 

“Sejak awal Indodax berdiri, kami selalu berfokus pada keamanan dan kenyamanan member kami,” kata Oscar.

Dalam keterangan rilis, disebutkan bahwa dalam praktiknya Indodax sudah menjamin kerahasiaan dan keamanan data member. 

Indodax sudah memegang tiga sertifikasi ISO sekaligus yaitu ISO 9001, ISO 27001, dan ISO 27017. Dan merupakan satu-satunya perusahaan kripto Indonesia yang memiliki tiga sertifikasi ISO dan sudah mendapatkan legalitas dari regulator kripto di Indonesia.

Indodax menetapkan sistem MFA (Multi Factor Authentication) serta menggunakan teknologi MPC (multi-party computation) dan TAP (Transaction Authorization Policy) untuk mengamankan aset member agar tidak dapat diakses tanpa persetujuan member tersebut.

“Dengan sistem tersebut kami lakukan demi proteksi penuh member,” kata Oscar.

Berhubungan dengan isu hoaks twitter tersebut, Oscar membantah karena Indodax sudah pastikan bahwa server Indodax aman dan tidak ada data leaked sebesar 50.000 dari server Indodax seperti yang diberitakan. “Saya bisa pastikan server kami aman,” jelas Oscar.

Agar kegiatan transaksi jual beli kripto lebih aman lagi, Oscar juga mengajak para member untuk bersama-sama menjaga keamanan data masing-masing dengan berhati-hati ketika melakukan login. 

Lalu, memastikan bahwa website yang dibuka merupakan alamat INDODAX yang benar, dan tidak asal men-download plugin yang berhubungan dengan crypto di browser, karena rentan disusupi virus atau malware.

“Agar tidak rentan disusupi virus atau malware, saya himbau agar para member untuk selalu memastikan handphone dan browser yang digunakan trading aman dan bersih dari virus,” kata Oscar

Indodax memiliki counter offline untuk para member untuk berkonsultasi yakni di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Seminyak, Bali. Di Indodax, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dimiliki dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja.

 

Reporter: Lenny Septiani