CEO Tesla, Elon Musk, memamerkan prototipe robot humanoid 'Optimus' buatan Tesla pada Jumat (30/9). Robot tersebut akan diproduksi massa dan dijual dengan harga perkiraan harga di bawah US$ 20.000 atau sekitar Rp 300 juta.

Elon Musk berharap Tesla akan siap menerima pesanan untuk robot dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Dia optimis pengembangan produk robot humanoid ini akan menghasilan pendapatam yang lebih besar dari kendaraan listrik Tesla.

Robot humanoid tersebut akan diuji dengan bekerja di pabrik Tesla sebelum akhirnya diproduksi massal. Pengungkapan prototype ini merupakan bagian dari upaya Elon Musk untuk mengukuhkan Tesla sebagai pemimpin di bidang kecerdasan buatan, bukan hanya perusahaan pembuat mobil.

Robot Tesla bisa menyiram tanaman hingga angkat barang

Musk berencana untuk menghasilkan jutaan dolar dari penjualan robot tersebut. Prototipe robot Tesla yang dikembangkan sejak Februari lalu, terlihat melambai saat dipamerkan.

Tesla juga memperlihatkan video bagaimana robot tersebut bisa melakukan tugas-tugas sederhana, seperti menyiram tanaman, membawa kotak, dan mengangkat batang logam saat diuji coba di Perusahaan Tanaman California.

Robot tersebut belum bisa berjalan sempurna. Namun Musk mengatakan, Optimus akan bisa berjalan sempurna dalam beberapa minggu.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan Optimus dan membuktikannya," kata Musk dikutip dari Reuters, Sabtu (1/10).

"Saya pikir Optimus akan menjadi luar biasa dalam lima atau 10 tahun, seperti menakjubkan," ujarnya.

Pembuat mobil lain, termasuk Toyota Motor (7203.T) dan Honda Motor (7267.T), telah mengembangkan prototipe robot humanoid yang mampu melakukan hal-hal rumit seperti menembak bola basket, dan robot produksi untuk manufaktur mobil.

Tetapi hanya Tesla yang berencana untuk memproduksi robot tersebut secara massal. Robot ini nantinya bisa digunakan dalam pekerjaan manufaktur.

Bot Tesla generasi berikutnya akan menggunakan komponen yang dirancang Tesla, termasuk paket baterai 2,3 kWh yang dibawa di tubuhnya, sistem chip, dan aktuator untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Robot ini dirancang untuk memiliki berat 73 kg.

Robot Tesla dapat sambutan positif

Salah satu insinyur Tesla menjelaskan bagaimana mereka mengembangkan fitur robot - termasuk di bidang seperti bagaimana jari-jari bergerak - dengan fokus pada biaya pembuatan. "Kami mencoba mengikuti tujuan jalur tercepat menuju robot berguna yang dapat dibuat dengan volume yang besar," kata Musk.

 Pengembangan robot tersebut mendapatkan sambutan positif di Twitter, terutama upaya pengembangannya yang cepat. Sebelumnya, Tesla baru membocorkan proyeknya pada Agustus 2022 dengan aksi seseorang berjas putih yang mensimulasikan robot humanoid.

Henri Ben Amor, seorang profesor robotika di Arizona State University, mengatakan target harga Musk sebesar US$ 20.000 adalah "proposisi yang baik," karena biaya saat ini sekitar US$ 100.000 untuk robot humanoid.

Robot sudah mulai banyak menggantikan pekerjaan manusia, khususnya dalam bidang industri. Banyak pekerjaan yang semula dikerjakan manusia kini diambil alih oleh robot untuk agar bisa mengurangi beban operasional perusahaan.

Terkait penggunaan robot di industri, Korea Selatan (Korsel) menjadi negara yang paling banyak menggunakan robot pada 2020. Menurut laporan International Federation of Robotics, jumlah robot yang digunakan di industri manufaktur Korsel mencapai 932 unit per 10 ribu pekerja.