Deretan Teknologi Bisa Cegah Kerusuhan Seperti di Stadion Kanjuruhan

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Suporter Arema FC (Aremania) berusaha menghentikan rekannya yang menyalakan cerawat usai pertandingan Liga I antara Arema melawan Persib Bandung di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (30/7/2019).
Penulis: Lenny Septiani
3/10/2022, 13.55 WIB

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. Ada beberapa teknologi yang digunakan di stadion sepak bola di luar negeri yang dapat mencegah kericuhan seperti ini.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan sejumlah kesalahan panitia yang mengakibatkan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Kesalahan yang dimaksud seperti jumlah tiket terjual melebihi kapasitas stadion.

Ia mengatakan, kepolisian sebenarnya sudah memberikan sejumlah usulan teknis di lapangan kepada panitia terkait keamanan pertandingan, seperti pelaksanaan pertandingan pada sore hari dan jumlah penonton sesuai kapasitas stadion yakni 38.000 orang. 

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," kata Mahfud dikutip dari Antara, Minggu (2/10).

Sedangkan stadion di sejumlah negara ada yang menerapkan teknologi khusus untuk membatasi jumlah penonton maupun meningkatkan keamanan. Perusahaan jasa profesional PricewaterhouseCoopers (PWC) pun menjabarkan teknologi yang dapat dieksplorasi untuk menarik dan meningkatkan pengalaman penonton:

1. Tiket digital

Tiket digital yang terintegrasi dengan platform paspor digital, seperti PeduliLindungi dan menggunakan teknologi blockchain dapat membantu operator gedung mengontrol pasar tiket sekunder.

Panitia juga dapat menghitung jumlah tiket yang terjual secara real-time.

2. Komunikasi penggemar

Komunikasi reguler sebelum pertandingan memungkinkan penonton mendapatkan informasi tentang langkah-langkah keamanan. Teknologi ini dikembangkan saat pandemi corona guna mengantisipasi penularan virus.

3. Pemantau kepadatan kerumunan

Teknologi ini memungkinkan panitia mengetahui lokasi seperti konter makanan, toilet, maupun kios merchandise yang dipadati penonton. Dari informasi yang diperoleh, panitia dapat mengambil tindakan untuk menghindari penumpukan orang di satu tempat lebih banyak lagi.

Caranya, bisa dengan memasang signage digital dan wayfinding, yang memberikan informasi real-time pergerakan penonton di area publik di sekitar stadion.

4. Aplikasi di tempat duduk

Teknologi ini memungkinkan panitia mengenai tribun mana saja yang dipadati oleh penonton secara real time.

Untuk menghindari antrean dan kumpulan orang banyak, pemesanan di tempat duduk melalui aplikasi semakin populer dan sering digunakan di stadion Amerika Serikat. Teknologi Ini memungkinkan penonton untuk menjual makanan, minuman, atau barang dagangan dari titik penjemputan. Bahkan memesan langsung ke tempat duduk penonton untuk kenyamanan terbaik.

5. Augmented reality (AR)

AR menawarkan pengalaman lebih personal dan imersif kepada penggemar. Ini juga menjadi cara baru untuk menikmati pertandingan.

Stadion AT&T di Dallas memanfaatkan teknologi AR yang memungkinkan penggemar melakukan beragam aktivitas seru seperti streaming hologram pemain Dallas Cowboys, berfoto selfie dengan idola, mengakses statistik dan papan skor langsung, dan gim.

Sebagaimana diketahui, sejumlah media mengutip Aremania Korwil Bantur The Black Lion Slamet Sanjoko mengatakan bahwa pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebenarnya berjalan kondusif.

Namun setelah pertandingan, ada dua suporter yang meminta foto dengan pemain Arema FC. Hal ini memicu pendukung lain memasuki area lapangan.

Reporter: Lenny Septiani