Elon Musk menjadi Chief Executive Officer (CEO) Twitter usai memecat tiga petinggi pasca-akuisisi akhir pekan lalu (27/10). Perusahaan media sosial ini pun mengirimkan email kepada CEO Tesla ini terkait cara menjadi pemimpin yang baik.

Orang terkaya di dunia itu membagikan tangkapan layar (screenshot) email masuk dari Twitter. “Baru saja menerima email ini dari Twitter,” kata Elon Musk melalui akun Twitter, Minggu (30/10).

“Ini asli, email asli yang dibuat (dan dikirimkan) secara otomatis,” tambah dia.

Isi email tersebut sebagai berikut:

Hai Elon,

Saatnya mulai Managing @Twitter 101 (M101)

M101 mencakup apa maksud dari menjadi manajer yang baik di Twitter, dengan menunjukkan kepada Anda cara menciptakan peluang untuk memberikan dampak, membantu Tweep Anda mengembangkan karier, dan menunjukkan kepedulian kepada tim.

Psst.. Anda punya waktu 30 hari untuk menyelesaikan kursus wajib ini. Dan setelah Anda selesai, kami akan mendaftarkan Anda di Managing @Twitter 201.

Elon Musk memecat CEO Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, serta Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde sesaat setelah mengakuisisi Twitter.

Sumber Reuters mengatakan, Elon Musk menuduh ketiganya menyesatkan dirinya dan investor Twitter terkait jumlah akun palsu. Ia mengungkapkan bahwa Agrawal dan Segal berada di markas Twitter di San Francisco ketika kesepakatan ditutup.

Agrawal dan Segal pun dikawal keluar ruangan usai Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter.

Setelah itu, warganet bertanya kepada Elon Musk tentang pengganti Agrawal. “Tidak tahu,” kata Elon Musk melalui Twitter, Minggu (30/10).

Namun dokumen yang ditandatangani dan diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS), Elon Musk merupakan CEO Twitter.

“Itu merupakan bagian dari amendemen ke-13 (dan mungkin final) atas dokumen yang Elon Musk ajukan untuk pertama kali pada 4 April,” demikian dikutip dari The Verge, Selasa (1/11).

Elon Musk memang mengajukan kesepakatan untuk membeli Twitter pada awal April. Saat itu, ia juga membeli saham perusahaan, sehingga porsinya 9,2% dari total atau menjadi pemegang saham terbanyak.

Dokumen itu menyebutkan bahwa Elon Musk sebagai ‘pelapor’ atau yang mengajukan dokumen. “Pelapor adalah CEO perusahaan pasca-penggabungan,” demikian dikutip.