Beberapa peneliti disinformasi di Tiongkok mengatakan, konten pornografi beredar di fitur penelusuran (search) di Twitter di Cina. Ini terjadi ketika masyarakat melakukan demonstrasi mengenai penguncian wilayah (lockdown).
Demo terjadi beberapa lokasi termasuk Beijing, Shanghai, Nanjing, dan Guangzhou sejak akhir pekan lalu hingga kemarin (28/11). Salah satu pemicunya karena 10 orang tewas saat kebakaran di Xinjiang.
Media asing atau yang bukan berasal dari Cina melaporkan, korban terlambat diselamatkan karena ada lockdown Covid-19.
“Demo terjadi tidak hanya di sekitar Xinjiang tetapi di sekitar masalah sensitif Cina saat ini,” kata salah satu pendiri GreatFire.org, kelompok aktivisme digital yang berbasis di Cina, Charlie Smith dikutip dari CNN Internasional, Selasa (29/11).
“Cari kota mana pun yang mengalami peningkatan kasus Covid-19, atau unjuk rasa di jalan pada akhir pekan, dan Anda akan melihat hal yang sama,” tambah dia.
Pada saat yang sama, konten porno beredar di Twitter di Cina, sehingga masyarakat kesulitan melihat cuitan mengenai unjuk rasa.
GreatFire.org menyebutkan, spam "kencan" ramai di Twitter sejak Jumat dengan tag "Urumqi," ibu kota Xinjiang. “Banjir tweet spam masih berlangsung,” kata Smith.
CNN Internasional melaporkan, sejumlah cuitan diunggah oleh akun Twitter yang baru dibuat beberapa bulan lalu. Akun ini juga rerata tidak memiliki pengikut (follower) maupun mengikuti pengguna lain.
Padahal Cina memblokir Twitter, meski jumlah penggunanya sekitar 3 juta - 10 juta.