Televisi atau TV analog di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) resmi mati pada 2 November. Malam ini giliran Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Batam.
“Hasil rapat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) beberapa hari lalu, ASO di Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Batam dimulai Pukul 24.00 WIB 2 Desember,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar kepada Katadata.co.id, Kamis (1/12).
Katadata.co.id mengonfirmasi hal tersebut kepada Kominfo. Namun kementerian tidak berkomentar.
Berdasarkan rilis Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada Selasa, rapat Kominfo memang menghasilkan keputusan bahwa migrasi dari TV analog ke TV digital alias analog switch off (ASO) tahap dua digelar malam ini.
Wilayah yang terkena dampak yakni Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Batam.
Rapat tersebut dihadiri Kominfo, KPI Pusat, KPID, penyelenggara MUX, Lembaga Penyiaran TV Swasta, penyedia set top box, Asosiasi Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) dan AC Nielsen.
Penetapan waktu ini sudah mempertimbangkan usulan dari penyelenggara MUX atau multipleksing dan TV Induk Jaringan Non Multipleksing.
Keduanya meminta agar pelaksanaan migrasi dari TV analog ke TV digital di wilayah lain memperhatikan ketersediaan dan pendistribusian set top box untuk warga kurang mampu di setiap daerah.
“Migrasi siaran TV analog ke TV digital ini harus jalan dan tidak boleh tertunda karena alasan tertentu. Ini sudah amanah dari Undang-Undang Cipta Kerja,” kata Komisioner KPI Pusat Mohamad Reza dikutip dari siaran pers, Selasa (29/11).
Berdasarkan rapat Kominfo, realisasi penerimaan bantuan set top box di Semarang dan Batam sudah 100%. Sedangkan di Bandung, Yogyakarta, dan Solo baru 98%.
Selain itu, kota Surabaya yang semestinya beralih ke TV digital pada 2 Desember menjadi diundur untuk waktu yang belum ditentukan. “Sebab, pendistribusian set top box baru 66%,” kata Reza.
Rincian pendistribusian set top box untuk warga kurang mampu di wilayah ASO tahap II per 29 November sebagai berikut:
Perwakilan dari Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menyatakan tidak ada masalah dengan stok set top box. Mereka juga rutin memonitor ketersediaan set top box di pasaran, baik offline dan online.
“Bahkan, mereka meminta agar diinformasikan dengan detail jika ada kelangkaan dan lonjakan harga. Terkait hal ini, kami meminta ini menjadi perhatian serius,” kata Reza.