Google menggelar pelatihan terhadap 9.000 peserta, termasuk siswa SMK dan mahasiswa tahun depan. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini pun menggandeng 300 universitas dan 77 perusahaan.
Pelatihan itu merupakan bagian dari program Bangkit yang diluncurkan sejak 2019. Ini bertujuan mendidik calon inovator teknologi.
Program Bangkit sebelumnya menyasar peserta dengan beragam latar belakang, termasuk mahasiswa. Pendaftaran yang dibuka akhir tahun ini, pertama kalinya terbuka untuk pelajar SMK.
"Bangkit berfokus pada pelatihan bimbingan untuk mahasiswa dengan topik seperti machine learning, cloud computing, dan Android development," kata Director of Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Putri Alam dalam acara Google for Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (7/12).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan akan berkolaborasi dengan lebih dari 300 universitas di seluruh Indonesia. Ini supaya dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa.
Selain itu, bekerja sama dengan 77 perusahaan. “Ini untuk membuka kesempatan kerja bagi para lulusan program ini," ujar Nadiem.
"Para peserta berkesempatan mendapatkan sertifikasi Global dari Google, berkarier secara eksklusif di perusahaan teknologi global dan dukungan untuk membangun start up," ujarnya.
Nadiem mengatakan, kolaborasi adalah kunci program Merdeka Belajar yang saat ini menjadi prioritas Kemendikbud.
"Terutama kebijakan Kampus Merdeka, inovasi di jenjang pendidikan tinggi hanya akan terwujud jika kita bisa dan berhasil meruntuhkan batas dan sekat lintas-sektor yang selama ini memisahkan kampus dengan industri dan masyarakat," katanya.
Ia berharap kerja sama itu dapat memperkuat kemampuan dan bahkan melahirkan talenta digital. Utamanya, “yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia maupun dunia," ujarnya.
Nadiem mengungkapkan, ada lebih dari 420 ribu mahasiswa Indonesia yang berkesempatan belajar di luar kampus. Sebanyak 5.000 di antaranya merupakan lulusan Program Bangkit.