Microsoft dikabarkan menginvestasikan US$ 10 miliar atau sekitar Rp 155,4 triliun kepada pemilik ChatGPT, OpenAI. Raksasa teknologi ini juga disebut-sebut bakal meluncurkan mesin pencarian atau browser Bing versi lebih canggih pada Maret 2023.
Tidak ada konfirmasi dari Microsoft terkait hal tersebut. Namun, para eksekutif Microsoft percaya bahwa teknologi di balik layanan tersebut akan segera memiliki dampak yang lebih dalam di seluruh dunia teknologi.
“Model ini akan mengubah cara orang berinteraksi dengan komputer,” kata head of AI platforms at Microsoft Eric Boyd, dikutip dari Financial Times, Selasa (17/1).
Menurutnya, AI memungkinkan manusia untuk berbicara dengan komputer secara alami terkait pengalaman sehari-hari. Byod mengatakan bahwa teknologi tersebut akan memahami niat pengguna dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Dan dapat menerjemahkannya ke tindakan komputer,” ujarnya.
Ia mengatakan kekuatan sesungguhnya dari model-model ini adalah memiliki kemampuan untuk melakukan begitu banyak tugas yang berbeda pada waktu yang sama. “Memungkinkan untuk melakukan apa yang disebut pembelajaran "zero-shot", menggunakan AI untuk tugas-tugas baru tanpa perlu melatihnya,” ujarnya.
Eksekutif Microsoft disebut ingin menggunakan teknologi dalam berbagai produk. Pada akhir tahun lalu, CEO Microsoft Satya Nadella meramalkan, AI generatif akan mengarah ke dunia di mana setiap orang, dengan apapun profesinya akan dapat memperoleh dukungan dari teknologi untuk semua yang mereka lakukan.
CEO Allen Institute for Artificial Intelligence Oren Etzioni mengatakan bahwa AI generatif diatur untuk menjadi bagian sentral dari aplikasi produktivitas seperti Microsoft Office.
“Semua pekerja pada akhirnya akan menggunakan perangkat lunak produktivitas yang menyajikan informasi yang relevan kepada mereka,” katanya.
Perangkat lunak tersebut juga dapat memeriksa pekerjaan dan menawarkan untuk menghasilkan konten secara otomatis.
Sementara itu, para saingan Microsoft juga melihat teknologi sebagai peluang langka untuk masuk ke pasar yang didominasi oleh Big Tech.
Kepala Stability AI yang berbasis di London Emad Mostaque mengklaim organisasinya sedang membangun "PowerPoint killer”. Itu adalah alat AI yang dirancang untuk menghasilkan banyak dan lebih mudah untuk membuat presentasi daripada aplikasi Microsoft yang banyak digunakan. Pada tahun lalu, perusahaannya juga meluncurkan sistem penghasil gambar open-source.
Melalui kemungkinan investasi di open AI, Microsoft disebut-sebut tengah mencoba menggunakan teknologi dan kekuatan finansialnya untuk memposisikan dirinya sebagai platform utama di mana era AI berikutnya akan dibangun.
“Jumlah daya komputasi awan (OpenAI) yang dibutuhkan berada di luar kemampuan startup atau investor modal ventura untuk mendukung,” kata salah satu investor perusahaan.
Ia menilai, OpenAI tidak punya banyak pilihan selain mencari dukungan finansial dari segelintir raksasa teknologi.
Investasi potensial Microsoft ini pertama kali dilaporkan oleh buletin Semafor minggu lalu dan dikonfirmasi oleh dua orang yang mengetahui situasi tersebut. “Jika Microsoft benar-benar menyuntik US$ 10 miliar, maka valuasi OpenAI diperkirakan US$ 29 miliar,” kata sumber yang mengetahui masalah ini, dikutip dari The Semafor, Senin (9/1).
Perusahaan modal ventura dikabarkan berpartisipasi dalam putaran pendanaan itu. Ini diketahui dari dokumen kesepakatan yang dikirim ke calon investor.
Microsoft menolak berkomentar atas pertanyaan jurnalis Reuters mengenai kabar tersebut. Begitu juga dengan OpenAI.
Laporan Semafor mengatakan, salah satu persyaratan pendanaan tersebut, yakni Microsoft mendapatkan 75% keuntungan OpenAI. Syarat berlaku hingga investasi awal berakhir, yakni setelah OpenAI menemukan cara menghasilkan uang di ChatGPT dan produk lain seperti alat pembuat gambar Dall-E. Microsoft akan memiliki 49% saham di OpenAI, sedangkan investor lain mengambil 49% dan induk nirlaba OpenAI sebesar 2% jika target tersebut tercapai.
Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan taruhan perusahaan sampai Microsoft mendapatkan uangnya kembali.
Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa OpenAI dalam pembicaraan untuk menjual saham sekitar US$ 29 miliar. Pembicaraan dilakukan dengan perusahaan modal ventura seperti Thrive Capital dan Founders Fund.
Microsoft pada 2019 menginvestasikan US$ 1 miliar ke OpenAI. OpenAI didirikan oleh Elon Musk, Sam Altman, dan beberapa peneliti pada 2015.
Microsoft sebelumnya dikabarkan akan memperkenalkan browser lebih canggih dan berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) pada akhir Maret. Mesin pencarian (browser) Bing milik Microsoft akan didukung oleh AI yang mendukung ChatGPT. Bing versi ChatGPT itu bakal diluncurkan pada akhir Maret.
“Bing akan menjawab beberapa permintaan pencarian daripada hanya menampilkan daftar tautan,” kata dua sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut dikutip dari The Information, pekan lalu (4/1).