Pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mengadakan beberapa pertemuan dengan para eksekutif perusahaan bulan lalu. Pertemuan tersebut membahas chatbot milik OpenAI, ChatGPT yang disebut-sebut dapat mengancam bisnis Google senilai US$ 149 miliar.
Keterlibatan para pendiri Google atas undangan CEO Alphabet Sundar Pichai, sebagai kode urgensi yang dirasakan di antara banyak eksekutif Google tentang kecerdasan buatan dan chatbot, ChatGPT.
Mengutip dari The New York Times, dua orang yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan Page dan Brin meninjau strategi produk kecerdasan buatan Google.
Keduanya menyetujui rencana dan mengajukan ide untuk memasukkan lebih banyak fitur chatbot di mesin pencari Google. Selain itu, mereka menawarkan saran kepada para pemimpin perusahaan, yang telah mengutamakan AI dalam rencana.
Teknologi AI baru telah mengguncang Google dari rutinitasnya. Pichai pun mendeklarasikan "red code", membalikkan rencana yang ada dan memulai pengembangan AI.
Sumber New York Times mengungkapkan, Google sekarang berencana untuk mengungkap lebih dari 20 produk baru dan mendemonstrasikan versi mesin pencarinya dengan fitur chatbot tahun ini. Alphabet juga mengurangi tenaga kerjanya pada Jumat pekan lalu (20/1). Perusahaan mengatakan akan memangkas sekitar 12.000 pekerjaan setelah perekrutan besar-besaran selama pandemi di tengah kekhawatiran ekonomi yang melambat.
PHK dirancang "untuk memastikan bahwa orang-orang dan peran kami selaras dengan prioritas tertinggi kami sebagai sebuah perusahaan," kata Pichai dalam email kepada karyawan, dikutip dari Bloomberg, Jumat (20/1).
Ia mengatakan, momen ini penting untuk mempertajam fokus perusahaan, merekayasa ulang basis biaya, mengarahkan bakat dan modal ke prioritas tertinggi perusahaan.
Menurutnya perusahaan memiliki peluang besar dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Ini akan menjadi area investasi utama Google yang tengah menghadapi peningkatan persaingan dengan ChatGPT. “Ini adalah momen kerentanan yang signifikan bagi Google,” kata mantan direktur riset Google D. Sivakumar.
Sivakumar menambahkan, ChatGPT telah mempertaruhkan dan seakan mengatakan 'seperti inilah tampilan pengalaman pencarian baru yang menarik.' Sivakumar menambahkan bahwa Google telah mengatasi tantangan sebelumnya dan dapat menggunakan persenjataan AI-nya untuk tetap kompetitif.
Sumber mengatakan, sejak mundur dari Google, Page dan Brin telah mengambil pendekatan laissez-faire ke Google. Mereka membiarkan Pichai menjalankan perusahaan dan perusahaan induknya, Alphabet. Sementara kedua pendiri itu mengejar proyek lain, seperti peluncuran mobil terbang dan upaya bantuan bencana.
Kunjungan Page dan Brin ke kantor perusahaan dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar untuk memeriksa proyek moonshot yang disebut Alphabet "Taruhan Lain". Sampai saat ini, mereka belum terlalu terlibat dengan mesin pencari. Namun, kedua pendiri disebut sudah lama tertarik untuk membawa AI ke dalam produk Google.
Mantan wakil presiden senior di Google Vic Gundotra menceritakan bahwa ia pernah memberikan demonstrasi fitur Gmail baru sekitar tahun 2008 kepada Page. Namun, ia tidak terkesan dengan upaya tersebut. Page justru balik bertanya, “mengapa tidak bisa secara otomatis menulis email itu untuk kamu?"
Pada tahun 2014, Google juga mengakuisisi DeepMind, sebuah laboratorium penelitian AI terkemuka yang berbasis di London. ChatGPT buatan lembaga riset asal San Fransisco, Amerika Serikat (AS), OpenAI. OpenAI didirikan oleh Elon Musk, Sam Altman, dan beberapa peneliti pada 2015.