Muncul 50.000 Tahun Sekali, Komet Langka Akan Lewati Bumi Besok

Space.com
Komet langka C/2022 E3 ZTF
Penulis: Desy Setyowati
31/1/2023, 16.19 WIB

Komet langka C/2022 E3 ZTF akan melewati Bumi dengan jarak paling dekat besok (1/2). Komet ini muncul untuk pertama kalinya dalam 50.000 tahun.

Komet langka tersebut bisa dilihat dengan mata telanjang asalkan cuaca cerah dan langit tidak terlalu diterangi oleh lampu kota atau Bulan. Sebab Bulan yang tampil penuh dapat mempersulit orang melihat komet.

Astrofisikawan di Observatorium Paris Nicolas Biver mencatat waktu yang bagus untuk mengamati Bintang yakni pada 21 – 22 Januari. Namun ia tidak memerinci perkiraan tampilan Bulan pada 31 Januari – 1 Febuari.

Komet langka tersebut diberi nama C/2022 E3 (ZTF) setelah Zwicky Transient Facility yang berbasis di California, pertama kali melihatnya melewati Jupiter pada Maret 2022.

“Komet itu terbuat dari es dan debu, dan memancarkan aura kehijauan,” kata Biver kepada AFP dikutip dari Aljazeera, tiga pekan lalu (7/1).

Diameter komet langka itu diperkirakan satu kilometer atau jauh lebih kecil daripada Neowise. Neowise merupakan komet terakhir yang terlihat dengan mata telanjang, yang melewati Bumi pada Maret 2020.

Ukuran komet C/2022 E3 ZTF juga jauh lebih kecil ketimbang Hale-Bopp, yang melintas pada 1997 dengan diameter sekitar 60 kilometer.

“Oleh karena itu, kemungkinan komet C/2022 E3 (ZTF) tidak akan terlalu besar ketika melewati bumi dalam jarak paling dekat pada 1 Februari,” kata Biver.

Namun, “bisa jadi objek (komet langka itu) dua kali lebih terang dari yang diperkirakan,” tambah dia.

Komet langka tersebut diyakini berasal dari Awan Oort, suatu teori bola luas yang mengelilingi tata surya yang merupakan rumah bagi benda-benda es misterius.

Komet langka itu terakhir kali melewati Bumi pada periode Zaman Paleolitikum atau zaman batu mutuada, ketika Neanderthal masih hidup. Neanderthal adalah jenis manusia purba yang hidup di Eurasia hingga sekitar 40.000 tahun lalu.

“Setelah melewati Bumi, komet akan dilempar secara permanen dari tata surya,” kata Biver.

Profesor fisika di California Institute of Technology yang bekerja di Zwicky Transient Facility Thomas Prince mengatakan bahwa jarak dekat komet dengan Bumi memudahkan teleskop untuk mengukur komposisi saat Matahari mendidih.

"Kunjungan langka ini memberi kita informasi tentang penghuni tata surya jauh di luar planet yang paling jauh,” kata Prince.

Prince mengatakan akan ada komet yang melintasi langit Bumi pada 10 Februari. Komet akan melintas dekat Mars.