Induk Facebook Rugi Rp 214 Triliun Tahun Lalu karena Metaverse

Boston University
Induk Facebook, Meta
Penulis: Desy Setyowati
2/2/2023, 12.39 WIB

Induk Facebook, Meta merugi US$ 13,72 miliar atau sekitar Rp 214 triliun tahun lalu karena investasi di metaverse. Dana ini dikeluarkan melalui divisi Reality Labs.

Reality Labs menghasilkan pendapatan US$ 2,16 miliar sepanjang tahun lalu atau turun dari 2021 US$ 2,27 miliar. Divisi metaverse ini menyumbang kurang dari 2% dari total penjualan di Meta.

Perkiraan analis yang dihimpun oleh StreetAccount, Reality Labs mencatat kerugian operasional pada kuartal IV 2022 US$ 4,36 miliar.

Penjualan headset VR atau virtual reality di Amerika Serikat (AS) turun 2% tahun lalu, menurut data firma riset NPD Group.

Induk Facebook menaikkan harga headset VR Quest 2 US$ 100 pada Juli 2022 karena tekanan inflasi. Meta kemudian meluncurkan headset Quest Pro VR yang lebih mahal yakni US$ 1.500 pada Oktober.

Minggu ini, Meta memberikan diskon headset VR kelas atas US$ 400 untuk periode terbatas.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan kepada jurnalis CNBC Internasional Jim Cramer  pada musim panas lalu, bahwa dia menargetkan sekitar satu miliar orang di metaverse. “Mereka akan bertransaksi ratusan dolar,” kata Mark dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (1/2).

Namun Meta harus menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi VR dan augmented-reality (AR) yang mendukung konsep metaverse.

Meta memprediksi kerugian Reality Labs melonjak pada 2023. “Setelah itu, kami berharap dapat mempercepat investasi Reality Labs sehingga dapat mencapai tujuan yakni meningkatkan pendapatan operasional secara keseluruhan dalam jangka panjang,” kata perusahaan.

Namun investor tampaknya tidak senang dengan kerugian divisi metaverse tersebut. Harga saham Meta pun anjlok dan valuasi induk Facebook ini melorot hampir dua pertiga dari tahun lalu.

Kinerja Induk Facebook

Meta mengumumkan laporan keuangan kuartal IV 2022. Hasilnya sebagai berikut:

  • Pendapatan: US$ 32,17 miliar atau turun 4% secara tahunan (year on year/yoy), namun melebihi perkiraan analis Refinitiv US$ 31,53 miliar
  • Biaya dan pengeluaran: Naik 22% yoy menjadi US$ 25,8 miliar
  • Biaya restrukturisasi Family of Apps US$ 3,76 miliar
  • Biaya restrukturisasi Reality Labs US$ 440 juta
  • Pengguna Aktif Harian (DAU): 2 miliar, melebihi perkiraan analis StreetAccount 1,99 miliar
  • Pengguna Aktif Bulanan (MAU): 2,96 miliar sedikit di bawah perkiraan analis StreetAccount 2,98 miliar
  • Pendapatan Rata-rata dari tiap Pengguna (ARPU): US$ 10,86, melebihi perkiraan analis StreetAccount US$ 10,63
  • Jumlah karyawan sepanjang 2022 naik 20% menjadi 86.482. Angka ini termasuk 11.000 karyawan yang di-PHK pada November 2022.
  • Harga saham Meta anjlok lebih dari 60% sepanjang 2022

“Komunitas kami terus berkembang dan saya senang dengan keterlibatan yang kuat di seluruh aplikasi (Facebook, Instagram, WhatsApp, Messenger),” kata Mark Zuckerberg dalam pernyataan.

“Tema manajemen kami untuk tahun ini adalah 'Tahun Efisiensi'. Kami berfokus menjadi organisasi yang lebih kuat dan gesit,” tambah Mark.

Sedangkan perkiraan kinerja induk Facebook tahun ini:

  • Total pengeluaran sekitar US$ 89 miliar - US$ 95 miliar atau lebih rendah dari prospek sebelumnya US$ 94 miliar - US$ 100 miliar
  • Belanja modal kisaran US$ 30 miliar – US$ 33 miliar

Meta pun menyetujui rencana pembelian kembali saham atau buyback US$ 40 miliar. Induk Facebook ini melakukan buyback US$ 27,9 miliar tahun lalu.