Google mengumumkan AI Bard pesaing ChatGPT pada Senin (6/5). Harga saham induk usaha, Alphabet justru melorot 7%.

Raksasa teknologi itu memperkenalkan pengembangan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dalam acara Rabu (8/2), termasuk AI Bard. Acara ini membahas soal:

  1. Bagaimana cara kerja AI Bard
  2. Pengembangan AI pada sejumlah produk Google lainnya, termasuk Google Maps dan Google Lens

Harga saham Alphabet justru turun selama acara tersebut. Ini diduga karena investor mengharapkan pengembangan AI yang lebih ketimbang Microsoft yang menyuntik pengembang ChatGPT yakni OpenAI.

AI Bard buatan Google didukung oleh LaMDA alias Language Model for Dialogue Applications atau Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog. “Chatbot ini akan diuji coba terlebih dulu sebelum bisa digunakan oleh pengguna lebih luas,” kata Google dalam blog resmi, Senin (6/5). 

“Kami akan menggabungkan umpan balik eksternal dengan pengujian internal kami sendiri untuk memastikan tanggapan Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata,” kata Google.

CEO Google Sundar Pichai menyampaikan, chatbot berbasis AI itu akan segera diluncurkan.

“Anda dapat dengan cepat memahami gambaran besarnya dan mempelajari lebih lanjut dari web: apakah itu mencari perspektif tambahan, seperti blog dari orang-orang yang bermain piano dan gitar, atau mendalami topik terkait, seperti langkah-langkah untuk memulai sebagai pemula," tulis dia.

Google memberikan contoh penggunaan Bard untuk menyederhanakan topik yang rumit, seperti menjelaskan penemuan baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA kepada anak berusia sembilan tahun.

CNBC Internasional melihat dokumen internal terkait uji coba chatbot pesaing ChatGPT itu. “Akibat ChatGPT, tim LaMDA diminta memprioritaskan mengerjakan tanggapan terhadap ChatGPT,” bunyi salah satu memo internal yang dilihat oleh CNBC Internasional, pekan lalu (1/2).

“Dalam jangka pendek, ini lebih diutamakan daripada proyek lain,” lanjut email tersebut.

Berdasarkan pantauan CNBC Internasional, Apprentice Bard terlihat mirip dengan ChatGPT. Cara kerjanya yakni, karyawan memasukkan pertanyaan di kotak dialog dan mendapatkan jawaban berupa teks, lalu memberikan umpan balik atas jawaban tersebut.

Namun jawaban Apprentice Bard dapat mencakup peristiwa terkini. “Ini belum dimiliki oleh ChatGPT,” demikian dikutip.

Apprentice Bard menggantikan Meena, versi sebelumnya dari chatbot obrolan pintar yang diluncurkan secara internal oleh Google, tetapi kemudian dihentikan.

Penguji di internal Google bertanya kepada Apprentice Bard tentang apakah perusahaan akan PHK lagi. Raksasa teknologi ini memberhentikan 12.000 karyawan atau sekitar 6% dari tenaga kerja pada Januari.

Apprentice Bard menjawab, “menurut akses basis data saya, Google tidak mungkin melakukan putaran PHK lagi pada 2023.”

“PHK umumnya dilakukan untuk mengurangi biaya dan struktur. Tetapi perusahaan melakukannya dengan baik secara finansial. Faktanya, pendapatan Google meningkat 34% pada 2021, dan harga saham perusahaan naik 70% sejak Januari 2022,” tambah Apprentice Bard.

Reporter: Lenny Septiani