Google akan diwajibkan bekerja sama dengan perusahaan media di Indonesia jika aturan Publisher Rights. Menanggapi hal ini, raksasa teknologi itu mengungkapkan tujuh usulan dan harapannya.
“Kami terus berinvestasi dalam membangun kemitraan dengan industri berita Indonesia, karena kami yakin ini akan menguntungkan semua pihak, baik jurnalis, penerbit berita, pengguna dan Google,” kata Google dalam blog resmi, pekan lalu (14/2).
“Kami percaya bahwa solusi terbaik bagi Indonesia bukanlah memilih antara ada atau tidak ada regulasi, tetapi bagaimana menyusun regulasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Kami berharap turut terlibat dalam upaya itu,” tambah Google.
Menurut Google, regulasi yang terlalu mengekang atau berat sebelah dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk menjalankan layanan secara efektif bagi semua pengguna.
“Oleh karena itu, kami ingin membagikan beberapa prinsip utama perusahaan dalam membuat kerangka regulasi efektif di Indonesia,” ujar perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut.
Terkait aturan Publisher Rights, Google mengungkapkan beberapa usulan yakni:
1. Regulasi harus melindungi privasi pengguna dan tidak menyerahkan distribusi data pribadi pengguna kepada pihak ketiga sesuai dengan Undang-undang atau UU Pelindungan Data Pribadi
2. Persaingan peringkat tetap adil
“Jika diberi lebih banyak informasi tentang cara kerja algoritme, perusahaan berita akan memiliki keunggulan tidak adil bagi pemilik situs lain, sehingga dapat mempersulit orang untuk menemukan hasil terbaik untuk kueri,” kata Google.
Kewajiban memberikan informasi lengkap terkait cara kerja algoritme juga berpotensi membuat pihak lain berupaya memanipulasi maupun mengakali sistem Google, sehingga bisa mengakibatkan kebocoran data atau serangan siber lainnya.
3. Proses moderasi konten mematuhi regulasi
Google menilai, regulasi yang ada sudah kuat. “Selain tidak perlu (ada aturan baru), regulasi yang lebih mengekang malah akan membebani industri dan platform berita,” ujar perusahaan.
4. Elemen-elemen kunci dalam regulasi harus didefinisikan dengan jelas sebagai hukum dan tidak diserahkan pada penafsiran otoritas penegaknya
“Ini harus dinyatakan secara jelas selama proses konsultasi dan legislatif,” kata dia.
5. Pengawasan independen
Jika pemerintah ingin membuat regulasi, Google sangat mendorong dibentuknya badan independen, yang terpisah dari penerbit berita dan platform digital untuk memastikan integritas.
“Kami akan senang hati terlibat dalam mencari solusi konstruktif yang dapat digunakan berdasarkan pengalaman kami bekerja sama dengan pemerintah di seluruh dunia,” kata perusahaan.
Google juga ingin memastikan bahwa setiap usulan proses resolusi sengketa cukup layak, cermat, dan adil untuk kedua belah pihak.
“Sangat penting mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas pada tahap ini agar Google dan penyedia layanan digital lain yang berpotensi terkena dampak dapat memberikan masukan menyeluruh dan matang tentang kemungkinan dampaknya pada produk dan pengguna,” tambah Google.
6. Regulasi harus berlaku secara adil dan memungkinkan pengecualian untuk platform digital
Google menilai bahwa kriteria objektif, seperti ‘signifikansi’ atau ambang batas traffic, harus dijelaskan dalam hukum dan berlaku sama untuk penyedia layanan domestik maupun internasional.
“Kami sangat mendorong dibuatnya proses pengecualian yang jelas, sehingga otoritas penegak independen dapat menilai kontribusi dari suatu platform digital dan memutuskan untuk mengecualikannya dari ketentuan atau regulasi yang berlaku,” ujar perusahaan.
“Apabila kontribusi tidak diapresiasi, platform digital mungkin menjadi kurang termotivasi untuk secara proaktif bekerja sama dengan penerbit berita dan ini menimbulkan ketidakjelasan mengenai inisiatif dan investasi yang telah berjalan di Indonesia,” tambah Google.
7. Mendukung konten berita orisinil di Indonesia
Ini penting untuk memastikan bahwa yang disertakan hanya penerbit dengan fokus utama pada konten berita orisinil.
Google juga mengungkapkan sejumlah manfaat bagi perusahaan media di Indonesia:
- Mengarahkan banyak traffic ke situs penerbit berita 24 miliar kali tiap bulan di seluruh dunia tanpa biaya. Traffic ini memberi penerbit berita peluang untuk menghasilkan pendapatan dari iklan dan langganan pengguna.
- Fokus Google yakni memberi pengguna hasil paling relevan untuk kueri, termasuk dalam hal berita, sambil terus melindungi privasi pengguna.