Aplikasi PeduliLindungi terakhir digunakan pada hari ini (28/2). Platform ini baru akan berubah menjadi Satu Sehat besok.
“Akan otomatis berubah karena kami tidak ingin menyulitkan masyarakat, jadi kami hanya memberitahukan bahwa ada perubahan. Masyarakat hanya perlu menunggu 1 Maret,” kata Deputi Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Agus Rachmanto dalam siaran pers, Senin (27/2).
Masyarakat tidak perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat. Aplikasi PeduliLindungi otomatis berubah menjadi Satu Sehat.
Namun akan muncul notifikasi untuk memperbarui aplikasi atau update. Pengguna juga akan diminta melakukan registrasi ulang.
Aplikasi PeduliLindungi yang berubah menjadi Satu Sehat juga bakal dikembangkan sebagai Citizen Health Apps. “Ini aplikasi kesehatan personal di masyarakat,” katanya.
Aplikasi Satu Sehat tidak dibuat secara spesifik seperti PeduliLindungi. Sebab, platform baru ini bakal menyediakan layanan kesehatan yang lebih luas, salah satunya mengintegrasikan data rekam medis dan data layanan kesehatan lainnya.
Kehadiran aplikasi Satu Sehat dinilai mempermudah masyarakat menyusun data kesehatan secara ringkas dan lebih rapih. Sebab para pengguna bisa melihat sendiri data yang diperlukan, seperti sertifikat vaksinasi, imunisasi anak hingga pencatatan jenis obat yang dikonsumsi.
Kemenkes menjamin data kesehatan masyarakat di aplikasi PeduliLindungi yang akan berubah menjadi Satu Sehat besok. Kementerian menggandeng sejumlah pihak terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait:
- Sertifikasi aplikasi
- Menentukan bentuk sistem keamanan
- Tata kelola teknologi
- Register manajemen dan sumber daya manusia