Kata Ahli IT Soal Penipuan Telepon 14 Detik, Rp 3,4 Miliar Raib

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data
Penulis: Lenny Septiani
3/3/2023, 17.08 WIB

Seorang pengusaha di Sarawak, Malaysia, Lee kehilangan RM 1 juta atau sekitar Rp 3,4 miliar setelah ditelepon 14 detik. Namun, ahli IT menilai perlu penyelidikan lebih lanjut terkait isi pembicaraan selama panggilan telepon.

Lee mengaku tidak memberi tahu kode OTP tersebut dan segera menutup telepon, sehingga hal ini dinilai sangat aneh dan tidak masuk akal.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan informasi terkait dugaan modus penipuan telepon 14 detik itu kurang lengkap. Alhasil, sulit mengetahui secara pasti permasalahannya.

Menurutnya, perlu dipastikan isi pembicaraan selama panggilan telepon. "Apakah memang benar korban tidak memberikan OTP atau sebenarnya tidak sadar atau tidak merasa memberikan OTP," kata Alfons kepada Katadata.co.id, Jumat (3/3).

Jika pengakuan korban benar, maka kemungkinakn besar kesalahan sistem bank atau sistem komunikasi provider. "Sebab, tidak ada pencurian OTP dan informasi transaksi ke nasabah," ujarnya.

Selain itu, bisa juga terjadi karena ada man in the middle attack yang memanfaatkan kelemahan dengan cara mengambil alih nomor ponsel korban.

Oleh karena itu, perlu menunggu hasil investigasi terkait dugaan penipuan telepon 14 detik yang mengakibatkan Rp 3,4 miliar raib.

Alfons mengatakan kasus ini sebaiknya menunggu hasil investigasi dan penjelasan pihak bank.

Kasus ini penipuan ditelepon 14 detik Rp 3,4 miliar raib itu tengah diselidiki oleh kepolisian setempat.

Lee pun menggelar konferensi perse terkait penipuan tersebut, yang dihadiri oleh politisi dari Partai Aksi Demokratik Michael Kong. Dia bercerita kronologi penipuan  telepon 14 detik, Rp 3,4 miliar raib.

  • Lee menerima panggilan telepon anonim dari seseorang yang mengaku kurir Pos Laju Pukul 15.00, Minggu (26/2)
  • Pelaku mengatakan ada paket untuk Lee dan meminta dia menyebutkan kode OTP atau One Time Password bank
  • Lee tidak memberi tahu kode OTP tersebut dan segera menutup telepon
  • Lee mengecek rekening bank Maybank, dan mengetahui ada penarikan dana RM 1 juta

    “Setelah telepon, Lee memeriksa rekening hanya untuk memastikan dan menemukan bahwa RM 1 juta telah ditarik dari rekening Maybank miliknya tanpa persetujuan atau otorisasi dia,” kata Kong dikutip dari World of Buzz.
  • Berdasarkan catatan bank, dana RM 1 juta itu ditransfer ke Celcom Sdn Bhd dalam dua transaksi masing-masing RM 500 ribu

“Lee tidak menerima kode OTP atau notifikasi untuk transaksi tersebut,” tambang Kong.

Padahal, sebagian besar bank di Malaysia akan meminta pemegang rekening mengisi formulir dan menjawab daftar pertanyaan untuk menarik uang tunai RM 20 ribu di konter.

  • Lee melaporkan kejadian tersebut ke Maybank dan kepolisian

Kong mengatakan, Lee tidak mengunduh perangkat lunak (software) seperti aplikasi berbahaya apa pun. Selain itu, tidak memberikan informasi rahasia apa pun.

“Lee hanya menjawab panggilan telepon, namun RM 1 juta di rekening bank benar-benar dicuri,” katanya. “Sistem yang dimiliki bank kita (Malaysia) sudah ketinggalan zaman. Mereka harus meningkatkan keamanan.”

Kong yang merupakan asisten politik anggota parlemen Stampin, Chong Chieng Jen, membantu Lee bekerja sama dengan Celcom untuk melacak uang tersebut.

Reporter: Lenny Septiani