Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence chat bot ChatGPT dikabarkan berhenti berfungsi. Pengguna dari berbagai negara melaporkan kesulitan akses OpenAI.
Pemantau kesehatan situs web Down Detector mencatat ratusan laporan dari pengguna ChatGPT dan GPT-4 yang mengeluhkan OpenAI tidak aktif dan chatbot tidak berfungsi.
"Halaman status di situs web OpenAI menyatakan bahwa ada 'pemadaman di chat.openai.com'," dikutip dari The Independent, Senin (20/3).
The Independent telah menghubungi OpenAI untuk informasi lebih lanjut, tapi belum mendapat tanggapan.
Versi terbaru alat kecerdasan buatan generatif OpenAI yakni GPT-4 diluncurkan pekan lalu. Versi tersebut diluncurkan menyusul kesuksesan besar perangkat lunak ChatGPT perusahaan pada tahun 2022.
GPT-4 disebut mampu dalam beragam tugas. Sedangkan, OpenAI mengklaim teknologi GPT-4 mampu menangani "instruksi yang jauh lebih bernuansa" daripada ChatGPT sebelumnya.
Tercatat, pengguna telah membuat ulang video game klasik "dalam hitungan detik" dengan GPT-4. Selain itu, juga digunakan untuk berinteraksi dengan pekerja manusia guna menyelesaikan tugas di dunia nyata.
Akibat kemajuan teknologi yang dibuat oleh OpenAI dan perusahaan lain dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti kecerdasan buatan memperingatkan bahwa AI telah mulai berkembang melampaui tingkat eksponensial.
Dalam unggahan di Twitter, salah satu pendiri dari Firma riset AI Anthropic Jack Clark mengatakan model mental yang ia miliki tentang AI adalah kemajuan linier dari 1960-an-2010. Kemudian eksponensial 2010-2020, dan "mulai menampilkan properti 'peracikan eksponensial' pada 2021/22 dan seterusnya," katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, beberapa tahun ke depan akan menghasilkan kemajuan yang secara intuitif terasa gila.