Studi EV-DCI 2023 Tunjukkan Daya Saing Digital Indonesia Meningkat

East Ventures
Peluncuran EV-DCI 2023
6/4/2023, 11.38 WIB

 East Ventures bekerja sama dengan Katadata Insight Center dan PricewaterhouseCoopers (PwC) meluncurkan laporan East Ventures Digital Competitiveness Index 2023 (EV-DCI 2023) dengan tema “Keadilan Digital Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Menurut Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, secara keseluruhan adopsi digital di Indonesia semakin merata di semua provinsi, selain provinsi hasil pemekaran. Hal ini tidak lepas dari kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan, baik pemerintah dan sektor swasta.

“Apresiasi yang tertinggi untuk pemerintahan Indonesia, di mana perkembangan digital yang pesat dan mulai merata ini terjadi di dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo bersama dengan semua jajaran pemerintah yang terlibat,” ujar Willson dalam acara peluncuran EV-DCI 2023 di Jakarta, Rabu (5/4).

Willson menambahkan, pembangunan infrastruktur digital yang gencar dilakukan menjadi pondasi kuat dalam menumbuhkan ekosistem digital yang lebih baik di Tanah Air. Dengan begitu, bisa tercipta keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dengan infrastruktur digital yang kuat dan merata, bertumbuhnya inovasi baru di segala sektor yang inklusif dan berkesinambungan, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari investor, founder, startup, konsumen, perusahaan swasta hingga BUMN, kita melangkah lebih cepat dan lebih dekat dalam mencapai keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut Willson bercerita, penyusunan studi EV-DCI pada tahun tahun ini sedikit berbeda lantaran muncul tantangan-tantangan baru yang dihadapi Indonesia. Salah satunya terkait pemekaran provinsi baru menjadi 38 provinsi.

“Di tahun 2023 ini tantangannya berbeda sekali, keadaan makroekonomi yang sedang bergejolak, perang, dan yang sangat menarik di Indonesia terjadi dinamika juga. Dari 34 provinsi yang kita petakan tiba-tiba bertambah 4 provinsi baru menjadi 38,” katanya.

EV-DCI 2023 mengukur dan memetakan perkembangan daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia dalam bentuk indeks. Berbeda dengan EV-DCI sebelumnya, EV-DCI 2023 menambahkan 4 provinsi baru akibat pemekaran provinsi. Empat provinsi baru tersebut adalah Sulawesi Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Studi EV-DCI menemukan tren positif di mana daya saing digital Indonesia terus mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Hal itu ditunjukkan lewat meningkatnya skor daya saing digital yang pada tahun ini tercatat sebesar 38,5. Sementara tiga tahun sebelumnya, skor daya saing digital Indonesia tercatat sebesar 35,2 (2022), 32 (2021) dan 27,9 (2020).

Dalam studi EV-DCI 2023 terjadi peningkatan nilai spread menjadi 53,2 di mana di tahun sebelumnya sebesar 48,3. Nilai spread adalah jarak antara skor tertinggi dengan skor terendah untuk menggambarkan rentang kesenjangan antara provinsi.

Semakin tinggi nilai spread maka semakin tinggi kesenjangannya. Akan tetapi, pada studi EV-DCI 2023 peningkatan nilai spread disebabkan oleh pemekaran provinsi yang terjadi.

Direktur Katadata Insight Center Adek Media Roza mengatakan, dalam laporan EV-DCI 2023, turut ditemukan peningkatan daya saing digital di kota-kota tier 2 dan tier 3 atau kota-kota dengan penduduk di bawah satu juta jiwa.

“Daya saing digital Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Lebih dari itu, setiap provinsi mengalami peningkatan (daya saing digital) dan tidak hanya di provinsi-provinsi yang secara tradisional memimpin, tapi juga ada peningkatan signifikan di kota-kota tier 2 dan tier 3,” katanya.

Ia menambahkan, pandemi menjadi salah satu akselerator digitalisasi di wilayah-wilayah di Indonesia. “Mungkin memang berkat dorongan pandemi juga yang mempercepat digitalisasi sehingga tingkat competitiveness Indonesia dan daerah-daerah, terutama di tier 2 dan tier 3 ini meningkat,” tambahnya.

Laporan EV-DCI 2023 juga dilengkapi dengan hasil survei terhadap 39 perusahaan digital, analisis 8 sektor, serta perspektif dari 22 tokoh. Tokoh-tokoh tersebut meliputi Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan lainnya.

Selain itu perspektif juga mencakup para tokoh dari startup seperti CEO Sirclo Brian Marshal, CEO Waresix Andree Susanto, CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri, dan lain sebagainya.