Sering Dapat Link Tak Dikenal? Waspada Jangan Sembarang Klik Tautan
Masyarakat diimbau untuk tak sembarang klik tautan atau link tak dikenal, terutama yang berasal dari pesan singkat nomor kontak yang tak dikenal pula. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah kejahatan siber seperti phising.
Hal ini disampaikan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni saat menjadi pembicara dalam lokakarya bertajuk 'Waspada Saldo Hilang akibat Asal Klik Link Phising' yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) di Jawa Barat.
"Apabila menemukan link yang mencurigakan, waspada agar jangan sembarang klik link tersebut. Bisa saja itu merupakan link palsu atau phising. Segeralah keluar dari situs mencurigakan tersebut," ujar Diana seperti dikutip Antara, Selasa (11/4).
Phising merupakan upaya untuk mendapatkan informasi dari calon korban melalui teknik pengelabuan. Sementara itu, scam adalah bentuk penipuan lewat telepon, email, atau aplikasi pesan singkat dengan tujuan untuk menguras uang korban.
Di Indonesia, tercatat sebanyak 600.796 serangan phising terjadi pada kuartal I 2022. Kemudian meningkat menjadi 947.920 pada kuartal II 2022.
Masyarakat kerap tertipu lantaran literasi digital terkait penggunaan teknologi masih minim.
Humas Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sidoarjo yang juga co-founder worknessia.com Abdul Hamid Hasan mengatakan, persoalan yang timbul akibat kejahatan digital adalah hilangnya data pribadi atau informasi yang sifatnya rahasia, kemungkinan pada sistem perangkat, gangguan koneksi internet maupun pelanggaran privasi dan keamanan online.
Agar terhindar dari kejahatan digital, pengguna harus memastikan aplikasi yang digunakan orisinil dan aman dari serangan malware. Cara lain ialah, rutin memperbarui aplikasi, termasuk mengunduh aplikasi dari sumber resmi terpercaya.