Paramount Media Networks akan menutup MTV News. Ketika perusahaan di industri televisi atau TV tertekan, layanan streaming seperti Netflix dan YouTube mencatatkan peningkatan jumlah pengguna.
Perusahaan juga akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 25% karyawan di 25% karyawan di seluruh grup Showtime, MTV Entertainment Studios, dan Paramount Media Networks di Amerika Serikat (AS).
President Paramount Media Networks, MTV dan Showtime Chris McCarthy mengatakan, perusahaan sudah menyediakan layanan streaming untuk menghadapi gempuran dari Netflix hingga YouTube.
Namun “kami terus merasakan tekanan dari hambatan ekonomi yang lebih luas," kata Chris McCarthy dalam memo kepada karyawan dikutip dar NBC News, Kamis (11/5).
Oleh karena itu, Paramount menutup MTV News dan melakukan PHK terhadap 25% setelah sebelumnya memecat 120 karyawan di lini Showtime.
“Ini penataan kembali strategis yang sulit namun penting bagi grup. Melalui penghapusan beberapa unit dan merampingkan yang lain, kami akan dapat mengurangi biaya dan menciptakan pendekatan yang lebih efektif untuk bisnis,” ujarnya.
Pendapatan iklan TV CBS Paramount Global tercatat turun 11% pada awal tahun ini, berdasarkan laporan The Information. Sebagai perbandingan, kinerja perusahaan digital terburuk yakni Snap, yang pendapatannya turun 7%.
Pendapatan iklan TV Warner Bros. Discovery juga turun 15%. Namun perusahaan menghasilkan keuntungan US$ 50 juta dari layanan streaming.
Operator TV satelit Dish Network juga mencatatkan jumlah pelanggan beralih ke layanan streaming meningkat ke level tertinggi sejak 2018, berdasarkan data dari MoffettNathanson. Pelanggan Dish 7,09 juta pada Maret atau turun setengah dibandingkan satu dekade lalu.
Dish Network pun menggelontorkan miliaran untuk membangun jaringan ponsel untuk mendiversifikasi bisnis.
Sementara itu, Netflix mencatatkan peningkatan jumlah pelanggan 1,75 selama Januari – Maret. Peningkatannya hampir 550.000 lebih tinggi dari perkiraan rata-rata para analis yang disurvei oleh FactSet.
Netflix bersaing dengan Disney+ Hotstar yang jumlah penggunanya hampir menyamai pada akhir 2022. Berikut datanya:
Sedangkan YouTube berfokus untuk bersaing dengan TikTok. Pendapatan iklan YouTube milik Google susut untuk pertama kalinya pada kuartal IV 2022.
Induk Google, Alphabet mencatatkan penurunan pendapatan iklan secara keseluruhan menjadi US$ 54,55 miliar selama Januari - Maret. Ini termasuk pendapatan iklan YouTube yang turun 2,6% menjadi US$ 6,69 miliar, tetapi masih di atas perkiraan StreetAccount US$ 6,6 miliar.