Aplikasi pesan singkat WhatsApp menyediakan fitur enkripsi end-to-end untuk melindungi pengguna dari kebocoran data. Dengan fitur enkripsi ini, WhatsApp menjamin privasi pengguna dan melapisi perlindungan hingga ke pengirim dan penerima pesan.
Enkripsi adalah sebuah cara untuk mengunci data sehingga hanya mereka yang memiliki kunci tertentu atau kunci enkripsi yang dapat membukanya.
Dalam keterangan pers, WhatsApp mengatakan tidak semua pesan terenkripsi dibuat sama. “Enkripsi end-to-end memastikan bahwa hanya Anda dan penerima yang dapat membaca pesan, bukan platform yang Anda gunakan untuk berkomunikasi,” kata WhatsApp, Senin (22/5). Hal ini berarti platform komunikasi, seperti WhatsApp juga tidak dapat membukanya.
Fitur ini dinilai melindungi semua pesan dari serangan, termasuk serangan man-in-the-middle, di mana penyerang mengeksploitasi kerentanan untuk menyadap.
Enkripsi tidak hanya melindungi pesan, tetapi juga melindungi dokumen lain yang dikirimkan seperti foto, dokumen, catatan suara, hingga panggilan suara dan video.
WhatsApp menjelaskan banyak aplikasi perpesanan populer yang memiliki enkripsi end-to-end, tetapi tidak semua aplikasi menerapkan enkripsi end-to-end secara default. Sehingga, fitur ini harus 'diaktifkan' secara manual, misalnya dengan memilih untuk memulai percakapan pribadi atau rahasia.
Contoh aplikasi komunikasi gratis yang telah terenkripsi end-to-end secara default yakni Whatsapp dan Signal.
Cara kerja fitur enkripsi end-to-end di WhatsApp yakni, sebelum pesan dikirim, pesan diamankan dengan kunci kriptografi, dan hanya penerima yang memiliki kunci untuk membukanya. Selain itu, kunci ini berubah setiap kali pesan dikirim.
WhatsApp mengatakan proses ini dilakukan di belakang layar. Pengguna dapat memeriksa apakah percakapan telah dilindungi dengan cara:
- Mengklik nama kontak
- Pilih Enkripsi > Verifikasi Kode Keamanan
Sementara itu, jika percakapan di aplikasi dicadangkan ke Cloud, maka pesan hanya akan tersimpan di memori ponsel.
“Pencadangan terenkripsi end-to-end memastikan pesan Anda akan semakin terlindungi ketika Anda mencadangkannya ke layanan Cloud manapun yang Anda gunakan,” katanya.
Selain enkripsi end-to-end, setiap aplikasi perpesanan menawarkan berbagai fitur privasi tambahan yang berbeda. Misalnya, pengguna mungkin ingin membuat pesan tidak tersedia selamanya
“Dengan fitur Pesan Sementara, Anda dapat memilih berapa lama pesan tetap ada (dari satu hari hingga beberapa bulan) sebelum dihapus secara otomatis,” kata perusahaan.
Lebih lanjut, WhatsApp menjelaskan bahwa pada aplikasi WhatsApp tidak hanya tersedia fitur Pesan Sementara.
“Anda juga dapat mengaktifkan lapisan perlindungan tambahan dengan mengaktifkan sejumlah fitur seperti Kunci Pesan yang memungkinkan Anda untuk menempatkan pesan-pesan tertentu dalam sebuah folder terkunci,” ujar WhatsApp.
Selain itu, mengatur siapa saja yang dapat menambahkan Anda ke dalam Grup, dan memastikan visibilitas status daring.