Satelit Republik Indonesia- 1 atau Satelit SATRIA-1 resmi meluncur ke angkasa hari ini, dan segera menempati orbit tepat di atas langit Papua pada November 2023. Selain Satelit SATRIA-1, berikut daftar satelit milik Indonesia yang berfungsi sampai saat ini.
Satelit merupakan alat untuk membantu meneruskan sinyal-sinyal komunikasi, baik telepon, data, maupun siaran televisi. Letak geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan dianggap sangat membutuhkan keberadaan satelit untuk menghubungkan sinyal komunikasi.
Menurut data dari berbagai sumber, termasuk Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Indonesia memiliki dua jenis satelit.
Jenis pertama, Satelit Geostationary Orbit atau GSO, yakni satelit yang umumnya untuk keperluan komersial dan mengitari bumi satu kali dalam 24 jam dengan ketinggian sekitar 36 ribu Km. Jenis kedua, satelit non-GSO, biasanya digunakan untuk penginderaan jarak jauh seperti untuk penelitian atau mata-mata. Satelit non-GSO dioperasikan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Berikut daftar Satelit GSO milik Indonesia yang beroperasi:
- Satelit Indostar-2 atau Satelit Cakrawarta-2
Satelit ini diluncurkan pada Mei 2009 dan berhasil berada di orbit 108,2 derajat Bujur Timur dengan akhir operasi 2024. Satelit yang dimiliki Protostar ini dibuat oleh Boeing Satelite Systems (BSS), dengan peluncur Proton M. Kapasitas satelit tercatat 22 transponder Ku-Band dan 10 transponder S-Band.
Satelit ini berfungsi untuk memberikan layanan penyediaan langsung ke rumah atau direct to home. Akhir 2009, Protostar ditutup karena isu kordinasi multi-frekuensi. Akhirnya, satelit dilelang kepada SES dan berganti nama menjadi SES-7, kemudian diluncurkan di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan.
- Satelit Palapa-D
Satelit Palapa-D diluncurkan pada Agustus 2009 dan selesai beroperasi pada 2024. Satelit yang dimiliki oleh Indosat Ooredoo ini dibuat oleh Thales Alenia Space, dan diluncurkan Long March 3B. Satelit berkapasitas 40 transponder ini berhasil menempati orbit di 113 derajat Bujur Timur. Pada akhirnya, satelit keluar orbit dan hanya beroperasi 10 tahun.
- Satelit JCSAT-4B atau Satelit Lippostar-1
Satelit milik Lippo Satelite ini diluncurkan pada Juni 2012 dan selesai beroperasi pada 2028. Satelit berkapasitas 32 transponder C-Band dan 12 transponder Ku ini dibuat oleh Lockheed Martin dan diluncurkan Ariane di orbit 124 derajat Bujur Timur.
Perjanjian kerja sama dengan Lippo Group disepakati pada hari peluncuran untuk menggunakan satelit tersebut guna memancarkan siaran satelit TV direct to home di seluruh Indonesia.
Pengelolaan Lippostar-1 dilakukan grup bisnis milik Mochtar Riyadi tersebut melalui PT Tecnoves International yang 85% sahamnya dimiliki oleh PT Multipolar Tbk melalui PT Multipolar Multimedia Prima. Pada 2013, layanan TV itu diluncurkan dengan merek Big TV.
- Satelit Telkom-3S
Satelit milik Telkom ini diluncurkan pada Februari 2017 dan menempati orbit 118 derajat Bujur Timur. Satelit berkapasitas 42 transponcer ini dibuat oleh Thales Alenia Space dan diluncurkan Ariane. Satelit diluncurkan untuk menggantikan Telkom-3 yang gagal mencapai orbit dan hilang.
- Satelit BRISAT
Satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ini diluncurkan pada 19 Juni 2016 dan selesai beroperasi pada 2031. Satelit yang dibuat oleh Space System Loral dan diluncurkan Ariane ini berhasil orbit di 150,5 derajat Bujur Timur. Satelit ini menjadi satu-satunya satelit di dunia yang dimiliki bank.
- Satelit Telkom 4 Merah Putih
Satelit milik perusahaan pelat merah ini diluncurkan pada Agustus 2018 dan berhasil menempati orbit 108 derajat Bujur Timur. Satelit dibuat oleh Space System Loral dan diluncurkan Falcon 9, SpaceX. Satelit tercatat berkapasitas 60 transponder, yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Exetended C-Band.
- Satelit Nusantara-1
Satelit Nusantara-1 milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini dibuat oleh Space System Loral dan diluncurkan oleh Falcon 9, SpaceX pada Agustus 2018. Satelit yang menempati orbit 146 derajat Bujur Timur ini memiliki kapasitas 26 transponder C-Band, 12 transponder Exetended C-Band, dan 8 transponder Ku-Band.
Diketahui, satelit berteknologi High Throughput Satellite (HTS) dan menjadi satelit broadband pertama Indonesia ini akan mendukung produk Ubiqu dan Sinyalku milik PSN.
Daftar satelit non-GSO milik Indonesia:
- Satelit LAPAN-TUBSAT
Satelit ini dibuat oleh Lapan dan rekan-rekan, serta diluncurkan oleh Satish Dhawan di India pada 2007. Satelit mikro pengamatan video ini dikembangkan di Technische Universität Berlin oleh Tim Insinyur Indonesia. Satelit LAPAN-TUBSAT ini menjadi satelit mikro pertama buatan Indonesia.
- Satelit LAPAN-A3
Satelit milik Lapan dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini diluncurkan oleh Roket PSLV C34, India pada Juni 2016. Satelit berfungsi untuk memantau kondisi sumber penghasil makanan dan lingkungan di Indonesia.
- Satelit LAPANSAT