Ini Strategi XL Axiata dan Link Net Saingi Telkomsel dan Indihome

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Foto udara pekerja memeriksa menara BTS (Base Transceiver Station) di KM 36 Jalan Semoi Sepaku, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023).
Penulis: Lavinda
30/6/2023, 16.50 WIB

PT XL Axiata Tbk dan PT Link Net Tbk berkolaborasi untuk mencapai target pemasangan 1 juta jaringan internet rumah dalam kurun waktu satu tahun. Ini merupakan bagian dari kerja sama tahap kedua entitas pasca-akuisisi Link Net oleh Axiata Group Bhd dan XL Axiata pada awal 2022.

Kerja sama dilakukan sebagai upaya memperkuat sinergi untuk mempercepat penetrasi pasar layanan jaringan tetap atau fixed broadband. Selain itu, ini juga bertujuan mewujudkan konvergensi jaringan tetap dan jaringan bergerak atau Fixed Mobile Convergence (FMC) di Indonesia. 

Sebelumnya, Telkomsel dan Indihome telah lebih dulu melakukan langkah serupa dengan menggabungkan usaha sekaligus layanan sebagai upaya menerapkan FMC. 

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan pembangunan jaringan ditargetkan berlangsung di lebih dari 10 kota/kabupaten yang berada di beberapa provinsi, termasuk di luar Jawa. Dia menegaskan jaringan 1 juta rumah ini merupakan jaringan baru, bukan termasuk jaringan milik Link Net yang sudah ada.

Tahapan sinergi berikutnya antara kedua pihak diimplementasikan melalui penandatanganan perjanjian pembangunan dan operasional jaringan internet rumah pada 28 Juni 2023.

"Dengan menambah 1 juta homes passed ini, XL Axiata berharap mampu mendorong percepatan pencapaian 450 ribu home connect serta penetrasi konvergensi layanan XL SATU hingga sebesar 150 ribu pelanggan," kata Dian dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6).

Terkait investasi, hingga saat ini sejumlah biaya pembangunan masih dalam proses perhitungan kedua perusahaan. Investasi penggelaran fiber akan dilakukan dari pihak Link Net.

Investasi XL Axiata lebih berfokus pada penyambungan last-mile dan pemasangan alat Customer Premises Equipment ke rumah-rumah pelanggan.

"Melalui kerja sama jaringan ini, XL Axiata berharap mampu menjangkau pasar konvergensi yang lebih luas, seiring dengan terus meningkatnya permintaan pasar di wilayah yang lebih luas," kata Dian.

Dalam kerja sama ini, XL Axiata menyiapkan perencanaan dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi, sedangkan Link Net mendesain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.

"Pengembangan jaringan telah dimulai dan kami masih sesuai target untuk membangun 1 juta jaringan serat optik rumah tambahan di tahun mendatang. Hal ini merupakan langkah awal untuk menambah 5 juta jaringan internet rumah tambahan ke jaringan kami dalam 5 tahun mendatang," ujar Presiden Direktur dan CEO Link Net Marlo Budiman.

Menurut Marlo, hal ini sejalan dengan strategi Link Net untuk mentransformasi bisnis menjadi perusahaan infrastruktur yang akan mengoperasikan jaringan fiber akses terbuka yang dapat digunakan oleh berbagai ISP di Indonesia.

Pasca-akuisisi, XL Axiata dan Link Net terus bersinergi. Pada Oktober 2022, keduanya bersinergi meluncurkan layanan konvergensi internet melalui produk kolaborasi First Media dan XL. Kolaborasi ini menggabungkan layanan internet tanpa batasan kuota, konten streaming, TV kabel serta penyimpanan online milik First Media dengan Paket Kuota Bersama XL, yaitu layanan data internet berkuota besar.

Hingga akhir kuartal I 2023, tingkat penetrasi layanan konvergensi XL Axiata diklaim mencapai 44%, di mana pelanggan XL Home beralih menjadi pelanggan XL SATU.

Saat ini, XL Axiata memiliki jangkauan XL Home & XL SATU fiber lebih dari 1,2 juta jaringan internet rumah di 53 kota dan kabupaten kota di Indonesia.