PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menepis kabar 35 juta data pengguna IndiHome yang diretas oleh hacker Bjorka. Telkom juga menjelaskan strategi mereka untuk mencegah peretasan. 

Pernyataan ini disampaikan oleh SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza saat Press Conference Digiland 2023. Reza optimistis IndiHome sebagai salah satu grup Telkom dan pusat basis konektivitas di Indonesia tidak akan menjadi sasaran peretas. 

"Sampai saat ini tidak ada kebocoran data dari pelanggan IndiHome, hingga saat ini," katanya saat ditemui wartawan, Kamis (6/7). 

Reza juga menjelaskan beberapa strategi perusahaan untuk mengamankan data para pelanggan IndiHome. Pertama, memperbaharui sistem keamanan  data-data para pelanggan. 

Kedua, menyimpan data-data penting terkait pelanggan di sistem yang berbeda. "Karena ini mitigasi di kita untuk menjaga data tersebut," katanya. 

Reza mengatakan Telkom telah memeriksa data pelanggan yang bocor. Menurutnya, terdapat kejanggalan dalam beberapa data. "Bisa kami bilang itu bukan data kami," ujarnya. 

Untuk menghindari kebocoran, dia mengimbau pelanggan untuk selalu menggunakan internet secara sehat. Selain itu, pelanggan dianjurkan mengganti kata sandi WiFi seminggu atau sebulan sekali.  

Adapun, Informasi data pelanggan layanan internet IndiHome, bagian dari Telkom Group, bocor bermula dari media sosial. Sejumlah pengguna Twitter menyebarkan informasi bahwa sekitar 26 juta data milik pelanggan IndiHome bocor dan masuk situs gelap.

Dikutip dari Antara, Bjorka mengatakan akan membagikan data informasi pribadi pengguna IndiHome. Ia juga mengaku menjual akses ke iinternal server database Telkom. 

Sedangkan peretas dalam deskripsi data di situs gelap menyebutkan terdapat 26.730.798 data berasal dari peretasan pada bulan Agustus 2022.

Data yang bocor berupa riwayat browsing antara lain tanggal, kata kunci, domain, platform, browser, URL, kata kunci di Google dan lokasi. Selain itu, terdapat juga data pengguna berupa nama, alamat email, jenis kelamin dan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail