TikTok Indonesia menanggapi konflik terkait konten influencer Ferry Irwandi yang dihapus karena mengkritik Project S Tiktok. Head of Communication TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, mengatakan konten tersebut saat ini sudah dinaikkan lagi.
Namun demikian, Anggini menyanggah jika konten tersebut dihapus karena memprotes Project S TikTok. Menurut dia, konten tersebut dihapus karena dianggap memuat visualisasi iklan judi.
"Itu masalah moderasi, memang kadang-kadang ada masalah di moderasi. Jadi moderasi kita itu bukan cuma esensi konten tapi juga visual. Kemarin kebetulan konten yang di-takedown ada visual judinya," ujar Anggini saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi dan UMKM, Jakarta, Rabu (26/7).
Dia mengatakan, konten tersebut dihapus sebagai perlindungan terhadap anak. Anggini menjelaskan bahwa penghapusan konten tersebut bukan bermaksud untuk membungkam kreator yang membuat konten kritik di platform TikTok. Bahkan, dia menuturkan banyak pengguna TikTok lainnya yang membuat video kritik terhadap perusahaannya.
"Sama sekali bukan untuk membungkam. Silakan dilihat, berbagai macam konten yang mengkritik TikTok banyak kok. Selama tidak menyalahi community tagline mereka tetap ada di platform kami," kata dia
Sementara itu, Ferry melalui Instagramnya memprotes penghapusan konten Social Commerce dan Project S oleh TikTok. Menurut dia, banyak konten perjudian yang diunggah di dalam platform TikTok namun tidak diturunkan.
"Yang beneran judi beneran berbesebaran, mandi lumpur dibiarin, ini konten enggak ada sangkut pautnya sedikitpun sama pelanggaran komunitas, malah disikat, udahlah disikat, difitnah lagi," tulis Ferry dalam unggahan instagramnya, dikutip Rabu (26/7).
Di dalam videonya dia menjelaskan bahwa layanan Project S tersebut merupakan proses bisnis yang dilakukan TikTok dengan mencari produk yang tren di aplikasi. Kemudian diproduksi ulang di Cina yang rencananya akan dijual kembali di TikTok Shop.