Pengemudi Ojol Mulai Banting Setir Jadi Kreator Konten

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Pengemudi ojek online menunggu calon penumpang di kawasan Blora, Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Penulis: Desy Setyowati
6/9/2023, 16.36 WIB

Kreator konten menjadi salah satu opsi bagi pengemudi ojek online alias ojol untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Grab pun mulai memfasilitasi mitra untuk menjadi creator content.

Grab kembali  menggelar program workshop ‘Content Creator x NAS Academy’ yang diikuti oleh puluhan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol dari berbagai kota. Kali ini, decacorn yang berbasis di Singapura itu menggandeng NAS Academy.

NAS Academy merupakan startup pendidikan dari Singapura yang berfokus pada edukasi bagi kreator konten media sosial.

Director of Central Operations Grab Indonesia Iki Sari Dewi menyampaikan, inisiatif itu bertujuan mendukung pengembangan kreativitas dan pengetahuan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol mengenai pemanfaatan media sosial.

Harapannya, workshop tersebut dapat memperbesar peluang mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Grab sudah menggelar program serupa tahun lalu.

“Sejak beberapa waktu lalu, kami mengamati semakin banyak mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang gemar dan aktif membagikan konten di media sosial, bahkan memiliki ratusan ribu pengikut,” kata Iki dalam keterangan pers, Rabu (6/9).

“Kami melihat bahwa jika dikelola dengan baik, media sosial juga dapat menjadi ladang penghasilan tambahan bagi mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol. Hal ini yang mendorong kami mengadakan workshop  dengan harapan dapat membantu mitra untuk semakin berkembang di ranah digital,” Iki menambahkan.

Grab menggelar workshop kreator konten (Grab)

Workshop ‘Content Creator’ dipandu oleh mentor dari NAS Academy dan diikuti oleh puluhan mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol di delapan kota.

Lewat program itu, mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol dibekali dengan berbagai tips praktis yang dapat digunakan saat membuat konten media sosial, seperti menyusun script, melakukan editing video, mengunggah konten hingga strategi monetisasi.

“Sebelumnya saya teh ngasal kalau mau upload unggahan. Tetapi setelah mengikuti workshop ini, saya menjadi tahu kapan harus mengunggah supaya mendapatkan banyak likes atau comment,” ujar salah satu mitra pengemudi Grab asal Bandung, Asep Supriatna. 

“Jadi, akun saya juga bisa viral. Kalau viral, siapa tahu bisa mendapatkan rezeki lewat media sosial,” Asep menambahkan.

Selain workshop, Grab mengundang content creator Mamang Osa untuk menyampaikan informasi mengenai cara membuat konten yang menarik, proses editing, mengoptimalkan fitur yang tersedia di media sosial hingga cara menjaga pertumbuhan followers alias pengikut.

Mitra pengemudi ojek online alias ojol juga beberapa sudah viral di media sosial. Moh Faruk misalnya, mulai menggeluti dunia kreator konten sejak 2020 lewat TikTok.

Ia rajin membuat konten hingga akhirnya jumlah pengikutnya bertambah menjadi 13,7 juta per Rabu (6/9). Berdasarkan pantauan di akun TikTok @faruk_pc dia mendapatkan endorse sejumlah produk, sehingga menambah pendapatannya.

Keanu Angelo juga pernah menjadi pengemudi ojek online atau ojol. Ia bercerita bahwa selama menjadi driver ojol, Keanu bertemu dengan berbagai jenis pelanggan.

“Ada yang membawa televisi atau TV sebesar kotak piza. Keanu tanya lagi, ‘Bu di depan saja supaya ibu tidak repot’. Dia bilang, ‘tidak. Di belakang saja.’ Kamu tahu cara dia membawa bagaimana? Dia begini,” kata Keanu menirukan penumpangnya yang membawa televisi di atas kepala.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Brownis Trans TV yang bisa disaksikan ulang melalui kanal YouTube.

Keanu kemudian rajin mengulas sejumlah produk yang pernah ia gunakan di media sosial, meski tak ada kontrak kerja sama dengan sejumlah merek atau brand terkait.  Unggahan ini diselipkan muatan candaan. 

Kini ia memiliki lima juta pengikut di akun Instagram, 1,19 juta subscriber di YouTube, dan 1,2 juta di TikTok.

Selain TikTok, Instagram, dan YouTube, mitra pengemudi ojek online atau ojol menjajal peruntungan sebagai kreator konten di platform lain seperti Noice dan Snackvideo.

Pengemudi ojek online atau ojol bernama Octaviane Kalalo misalnya, berfokus pada konten komedi kehidupan keseharian pasangan suami istri alias pasutri. Dia rutin mengunggah konten melalui akun @OjolNgangenin. 

Octaviane memiliki lebih dari 2,9 juta likes per Oktober 2022. Perempuan berdarah Manado ini menjadi kreator konten video pendek selama lebih dari satu tahun.

Akun pengemudi ojek online atau ojol bernama Octaviane Kalalo di SnackVideo (SnackVideo)

Sejak pandemi corona hadir di Indonesia, ia dan keluarga mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, motor sebagai alat utama untuk menjalani pekerjaan sebagai driver ojol harus dijual demi bertahan hidup.

Namun, “sejak menjadi kreator konten, Alhamdulillah aku bisa mencukupi kebutuhan. Saat pandemi Covid-19 sampai harus menjual motor, sekarang bisa membeli motor. Ponsel pun menjadi lebih memadai,” kata Octa dalam keterangan pers, pada Oktober tahun lalu.

Ia rutin mengunggah konten komedi tentang kehidupan pasangan suami istri. Menurutnya, konten seperti ini mudah menarik perhatian pengguna, lantaran dianggap sebagai konten yang terasa dekat dengan masyarakat.

Salah satu konten yang dibuat oleh Octa berhasil menembus angka satu juta penonton di platform SnackVideo. “Mereka (masyarakat setempat) bilang saya artis SnackVideo” ujar dia.

Ia mengungkapkan, salah satu kunci sukses menjadi kreator konten video pendek yakni konsistensi dalam belajar dari kesalahan, guna menghasilkan konten lebih baik dan rutin mengunggah.

Octa memproduksi konten dua sampai tiga kali per hari. Sebab sejatinya, kreator konten video pendek tak pernah tahu, konten mana yang akan menuai keberhasilan. Oleh karena itu, semakin banyak video yang dibuat, maka semakin besar pula kesempatan sukses.

Sementara pengemudi ojek online alias ojol Dwi Kurniadi mencari peruntungan sebagai kreator konten di podcast Noice. Ia membuat podcast berjudul PTK alias Podcast Tampol Kawan dan Ghibah Film.

Driver ojol Dwi Kurnia (Noice)

Sebelum memutuskan untuk membuat podcast, pria yang berdomisili di Tangerang itu lebih dulu mengeksplorasi konten audio sebagai livestreamer di aplikasi Noice.

Ia rutin membuka room di Noice Live untuk sekedar berbagi cerita lucu bersama teman-teman. Tanpa disangka sangat menghibur bagi pendengar dan banyak yang menyukai celotehannya bersama teman-temannya tersebut.

Sampai akhirnya, Dwi dan kedua temannya dari PTK berhasil memenangkan program Sayembara Noice Live pada Mei. Noice Live merupakan kompetisi live streaming dengan total hadiah jutaan rupiah.

Sementara dua teman yang diajak bekerja sama yakni Bagas, guru TK asal Lampung dan Adit, pedagang kuliner sekaligus komika asal Padang.

Mereka bertiga dipertemukan secara virtual di aplikasi Noice. Ketiganya merasa cocok, sehingga memutuskan untuk membuat konten podcast dan live bersama dengan mengangkat obrolan genre komedi, membahas berbagai hal ‘receh’ yang ternyata sangat menghibur bagi pendengar.

Awalnya, Dwi membuat konten dengan rutin membuka obrolan di Noice Live room minimal satu hingga dua kali setiap minggu. “Setiap hari kegiatan saya kuliah dan narik ojek online," kata Dwi dalam keterangan pers, pada Juli (12/7).

"Ketika pulang ke rumah di malam hari, biasanya dua kali seminggu, saya selalu sempatkan untuk membuka live room dan tapping podcast bersama kedua rekan saya yang lain. Rasanya membuat konten ini seperti hiburan juga bagi kami," Dwi menambahkan.