Riset AI: 62 Persen Bisnis Berpotensi Adopsi Kecerdasan Buatan

Mekari
, perusahaan yang tertarik untuk mengadopsi AI terlebih dahulu harus meninjau area-area bisnis mana saja yang menjadi prioritas bagi penggunaan AI
Penulis: Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
21/9/2023, 16.36 WIB

Perusahaan solusi digital Mekari mengungkap tiga level kesiapan perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan. Temuan ini tertuang di dalam hasil riset “Artificial Intelligence (AI) Adoption Readiness of Businesses in Indonesia”.

Riset tersebut diluncurkan saat Mekari Conference 2023, yaitu konferensi teknologi tahunan yang menghimpun pakar, pebisnis, dan profesional lintas industri untuk membahas peran teknologi bagi bisnis.

Pada 2023, Mekari Conference mengambil tema “Digital Reinvention for Tomorrow’s Business’”.  Konferensi ini berlangsung pada 7 September 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.

CEO Mekari Suwandi Soh menjelaskan, berdasarkan riset yang dilakukan pada kuartal pertama tahun ini diketahui bahwa perusahaan di Indonesia mulai gencar melakukan transformasi digital. Hal ini merupakan pondasi untuk mengadopsi teknologi mutakhir masa depan, yaitu AI.

“Teknologi AI akan merevolusi cara perusahaan beroperasi dengan menghadirkan sederet manfaat, mulai dari otomatisasi hingga peningkatan produktivitas,” imbuh Suwandi melalui keterangan resmi, Kamis (21/9).

Riset AI: 62 Persen Bisnis Berpotensi Adopsi Kecerdasan Buatan (Mekari)

Riset Mekari menemukan, kesiapan perusahaan untuk mengadopsi teknologi AI dapat diukur dari tiga level implementasi teknologi saat ini.

Pada level pertama, perusahaan memanfaatkan setidaknya satu macam solusi digital untuk meningkatkan produktivitas di salah satu proses bisnis utama. Sebanyak 95 persen bisnis menengah dan besar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya berada di level ini.

Untuk level kedua, perusahaan tidak saja menggunakan tetapi juga mengintegrasikan beragam solusi digital di beberapa proses atau kegiatan operasional. Tujuannya untuk mendorong efisiensi bisnis secara keseluruhan.

Dari  semua  perusahaan yang sudah menggunakan, setidaknya satu solusi digital pada level pertama,  sebanyak  35  persen di antaranya berhasil memperdalam penggunaan teknologi dan naik ke level yang lebih tinggi ini.

Sementara itu, di level ketiga atau teratas, perusahaan membentuk ekosistem teknologi dengan menggabungkan dua faktor penting, yaitu infrastruktur teknologi  dan  budaya  perusahaan. Alhasil, mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi bagi pertumbuhan bisnis.

Dari semua perusahaan yang sudah mengimplementasi dan mengintegrasikan berbagai solusi digital di level kedua, sebanyak 62 persen di antaranya mampu bergerak maju ke level teratas ini.

Suwandi menuturkan, perusahaan dengan ekosistem teknologi menikmati pertumbuhan laba 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis yang sekedar mengintegrasikan solusi miliknya.

“Perusahaan di level ketiga mempunyai potensi terbesar untuk mengadopsi AI dan mereka bisa menjadi inspirasi bagi  perusahaan lain,” katanya.

Suwandi mengimbuhkan, perusahaan yang tertarik untuk mengadopsi AI terlebih dahulu harus meninjau area-area bisnis mana saja yang menjadi prioritas bagi penggunaan AI untuk pertama kalinya. Setelah itu, menyiapkan sumber daya, baik teknologi maupun SDM, yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi berbasis AI.

“Bisnis yang ingin mengimplementasikan AI dengan lancar bisa bermitra dengan penyedia teknologi yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam membantu bisnis melakukan transformasi digital,” ujar Suwandi.

Adapun, Mekari sendiri meluncurkan Mekari Airene. Ini adalah solusi bisnis berbasis AI yang memperlancar pekerjaan dengan kemampuannya mempertajam komunikasi serta menganalisa data.