Anak usaha XL Axiata yakni Link Net tidak khawatir dengan rencana perusahaan internet asal Amerika Serikat Starlink masuk ke pasar Indonesia. Pemilik merek First Media ini pun berencana memperluas pasar ke luar Pulau Jawa.

Chief Marketing Officer Link Net Santiwati Basuki mengatakan pasar dan pengguna internet di Indonesia besar. “Penetrasi fixed broadband masih kecil sekitar 16% - 17%,” katanya usai konferensi pers Kerja Sama First Media dan Vidio untuk Menghadirkan Tayangan Olahraga dan Konten Hiburan Berkualitas di Lippo Karawaci, Rabu (8/11). 

“Itu pasti menjadi daya tarik buat semua operator, baik lokal maupun internasional untuk masuk,” Santiwati menambahkan.

Selain itu, First Media membidik pelanggan menengah ke atas. “Kalau segmen bawah, pasti akan bersaing dengan para operator seluler yang sudah ada di Indonesia,” kata dia.

Ia optimistis segmen pelanggan menengah ke atas tidak akan goyang dengan penawaran harga murah. “Yang akan mereka lihat yakni value for money atau nilai yang didapatkan dengan harga yang dibayarkan,” katanya.

First Media juga akan berfokus melakukan inovasi, seperti:

  • Ekspansi ke luar Pulau Jawa yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi
  • Bekerja sama dengan platform over the top alias OTT seperti Vidio dengan menghadirkan paket Vidio Diamond

First Media menargetkan 8,3 juta homepass dalam lima tahun kedepan. Homepass adalah jumlah rumah atau bangunan yang berpotensi menggunakan layanan internet paket, karena dilewati jaringan kabel serat optik.

Anak usaha XL Axiata itu saat ini memiliki 3,3 juta homepass di 27 kota. Sebanyak 750 ribu di antaranya pelanggan aktif.

Perusahaan menargetkan 4,3 juta homepass tahun depan. “Naik lagi lima juta homepass dalam lima tahun menjadi 8,3 juta,” kata Santiwati. “Jadi kami akan berfokus membangun jaringan infrastruktur yang akan dikelola oleh XL."

Starlink berencana membuka usaha di Indonesia. Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, perusahaan internet milik Elon Musk ini sudah tercatat di Kementerian Investasi alias Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Mereka bikin Starlink Service Indonesia,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi kepada media di Media Center Kominfo, Jakarta, bulan lalu (20/10). “Mereka sudah buat kalau lihat di BKPM.”

Berdasarkan pelacakan olehKatadata.co.id di mesin pencarian Google, belum ada situs resmi mengatasnamakan Starlink Indonesia. Namun perusahaan milik Elon Musk ini sudah bekerja sama dengan anak usaha Telkom yakni Telkomsat.

Reporter: Lenny Septiani