Ratusan perusahaan termasuk Apple dan Disney menyetop iklan di Twitter yang kini menjadi X. Ini terjadi setelah pemilik X yakni Elon Musk disebut teori konspirasi antisemitisme atau anti-Yahudi.
Platform media sosial milik Elon Musk itu pun diramal merugi hingga US$ 75 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun pada akhir tahun ini, karena pendapatan iklan yang berkurang.
“Lebih dari 100 perusahaan tercatat sepenuhnya menghentikan iklan, sementara puluhan merek lainnya terdaftar sebagai berisiko,” demikian dikutip dari The New York Times, Minggu (26/11).
Beberapa perusahaan dilaporkan berhenti beriklan pada atau setelah 15 November, ketika Elon Musk diduga mendukung teori konspirasi antisemitisme.
Teori konspirasi antisemitisme mengatakan bahwa Yahudi ingin membawa populasi minoritas tidak terdokumentasi ke negara-negara Barat untuk mengurangi mayoritas kulit putih.
Perusahaan yang dilaporkan menghentikan iklan di X Twitter yakni:
- Apple
- IBM
- Disney
- Paramount
- Comcast
- Lionsgate
- NBCUniversal
- Warner Bros. Discovery
Berdasarkan dokumen internal perusahaan, X berada dalam posisi yang lebih sulit daripada sebelumnya. Dokumen ini berasal dari tim penjualan X yang berisi dampak dari semua penghentian iklan bulan ini.
Dokumen itu mencantumkan berapa banyak pendapatan iklan yang dikhawatirkan hilang dari X Twitter hingga akhir tahun jika pengiklan tidak kembali.
Laporan itu menyebutkan lebih dari 200 unit iklan dari perusahaan-perusahaan seperti Airbnb, Amazon, Coca-Cola, dan Microsoft, yang telah menghentikan atau sedang mempertimbangkan untuk menghentikan iklan di X Twitter.
Dalam pernyataan pada Jumat (24/11), X mengatakan bahwa pendapatan US$ 11 juta berisiko hilang. Angka pastinya terus berfluktuasi karena beberapa pengiklan kembali ke Twitter.
Perusahaan mengatakan bahwa angka yang dilihat oleh The New York Times merupakan data perkiraan untuk mengevaluasi risiko total. X Twitter sudah memiliki angka baru terkait perhitungan dampak penyetopan iklan.
Pembekuan iklan terjadi selama tiga bulan terakhir. Padahal kuartal IV biasanya menjadi periode terkuat bagi perusahaan media sosial, sebab banyak perusahaan melakukan promosi Black Friday hingga Cyber Monday.
Pada kuartal IV selama 2021 – 2022, X Twitter mencatatkan pendapatan US$ 1,57 miliar. Hampir 90% di antaranya berasal dari iklan.