HarmonyOS Milik Huawei Bakal Salip iOS Apple di Cina

Apple dan iPrice
Ilustrasi iPhone 15 versus Huawei Mate 60 Pro.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti
5/1/2024, 20.29 WIB

Sistem operasi mobile milik Huawei Technologies, HarmonyOS diproyeksikan akan melampaui iOS milik Apple sebagai sistem operasi dengan pengguna terbesar kedua di Tiongkok tahun ini. Ini didorong oleh terobosan baru Huawei melalui seri ponsel canggih terbarunya, Mate 60.

Berdasarkan laporan dari lembaga riset asal Kanada TechInsights, Google Android dan Apple iOS akan terus mendominasi sektor sistem operasi ponsel pintar global. Namun, HarmonyOS yang dikembangkan sendiri oleh Huawei akan mengambil alih posisi kedua raksasa asal Amerika Serikat (AS) tersebut di Cina.

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (3/1), laporan itu mengatakan bahwa peningkatan adopsi HarmonyOS akan didorong oleh kembalinya Huawei ke segmen smartphone 5G. 

Mate 60 Pro yang merupakan ponsel canggih dengan chip 5G dan buatan dalam negeri mengejutkan pasar karena meluncur di tengah sanksi Amerika Serikat terhadap Huawei. Sanksi AS membuat Huawei tidak dapat membeli perangkat lunak, cip, dan teknologi asal AS lainnya dari pemasok tanpa persetujuan pemerintah AS.

Dengan peluncuran ponsel canggih terbaru Huawei tersebut, TechInsights pun memperkirakan Huawei akan mengalami pemulihan yang solid pada 2024.

Semua ponsel pintar Huawei saat ini menggunakan HarmonyOS, sistem operasi alternatif untuk menggantikan Android yang dikembangkan dan diluncurkan pada Agustus 2019. Sistem operasi tersebut digunakan pada semua ponsel Huawei tiga bulan setelah pemerintah AS memblokir akses perusahaan tersebut pada teknologi buatan AS. 

Kehadiran Huawei Mate 60 Pro yang memiliki tenaga cip canggih pun membuat AS heran.  Huawei Mate 60 Pro merupakan buatan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) Cina.

Pada saat peluncurannya, Mate 60 Pro mendapat respons positif dan semangat patriotik di kalangan konsumen Tiongkok. Namun, Huawei menghadapi masalah pasokan saat berupaya untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan.

Di sisi lain, Pemerintah Cina  saat ini tengah membatasipenggunaan iPhone di Negeri Tirai Bambu. Padahal, Cina merupakan pasar terbesar ketiga penjualan produk Apple terbesar secara global. Kebijakan ini dinilai akan berdampak pada penurunan pendapatan Apple karena Cina memberi andil 18% terhadap pendapatan perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs itu.

Cina juga menjadi basis produksi untuk hampir seluruh produk yang dibuat oleh Apple. Namun, Apple mulai memindahkan pabriknya dari Cina ke India, dengan memulai produksi iPhone 15.

Reporter: Lenny Septiani