Warganet ramai-ramai mengunggah aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum atau KPU yang salah membaca data perhitungan suara. Berikut cara petugas KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara menginput data ke aplikasi.
Petugas KPPS mengubah angka jika ada kesalahan. Dengan begitu, angka yang masuk bisa disesuaikan dengan yang tertulis di formulir C.
“Namun ini tetap harus disaksikan oleh saksi dan petugas Bawaslu,” ujar Chairman Communication & Information System Security Research Center atau CISSReC Pratama Persadha kepada Katadata.co.id, Kamis (15/2).
“Jadi ini (perbedaan data) bisa jadi kesengajaan atau ketidaksengajaan sistem yang salah baca, dan petugas KPPS tidak mengecek ulang hasilnya,” Pratama menambahkan.
Berikut cara petugas KPPS menginput data ke aplikasi Sirekap sebagai berikut:
- Pengisian Formulir C Plano. Setelah penghitungan suara di TPS, petugas KPPS mengisi formulir C plano yang mencatat perolehan suara peserta pemilu.
- Buka aplikasi Sirekap dan klik menu 'Input Data'
- Petugas KPPS memotret formulir C Plano di TPS dengan ponsel Android dan langsung masuk ke server KPU. Mereka memotret lima jenis surat suara yakni presiden-wakil presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
Aplikasi Sirekap bakal membaca apa yang dipotret. Foto ini akan diubah menjadi data numerik untuk dikirim ke server. Petugas KPPS bertugas memverifikasi apakah hasil pengenalan Sirekap sama dengan data formulir C1 plano.
Aplikasi Sirekap dilengkapi teknologi pengenalan tanda optis alias optical mark recognition dan karakter optis atau optical character recognition. Kedua teknologi ini bisa mengenali pola dan tulisan tangan yang tertera pada formulir C1 plano di TPS.
- Konfirmasi dan pengiriman data
Sirekap menampilkan hasil pembacaan, lalu meminta konfirmasi. Jika sesuai, petugas KPPS klik 'Kirim' untuk mengirimkan data ke server KPU.
- Edit dan koreksi data Pemilu
Jika terdapat kesalahan, petugas dapat mengedit angka sesuai formulir C plano sebelum menekan 'Kirim'.
“Kalau angka itu tak terbaca, maka petugas KPPS bisa melakukan revisi terhadap apa yang ada di gambar, dengan apa yang harus diperbarui,” kata Betty, Selasa (6/2).
- Server KPU melakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat
Di X atau Twitter, Sirekap menjadi salah satu topik populer dan sudah diunggah 106 ribu kali per pukul 11.32 WIB. Sementara itu, real count diunggah 130 ribu kali.
Netizen dengan nama akun @leeuwuju misalnya, membagikan tangkapan layar atau screenshot yang menunjukkan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 157 suara, namun Sirekap mencatat 457 suara.
Sementara itu, angka Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD sama dengan yang tertera di lembar C1 yakni 022 tertulis 22 dan 055 tertulis 55.
Begitu juga dengan akun @MrKrisssss22 yang mengunggah video tentang perbedaan angka pada formulir C1 dengan Sirekap.