Singapura Investasi Triliunan untuk AI, Ingin Jadi Pusat Bisnis Dunia 

ANTARA FOTO/ REUTERS/Edgar Su/hp/dj
Pemandangan perahu yang nyaris kosong dekat Merlion Park, saat pariwisata harus menghadapi penurunan curam akibat mewabahnya virus corona (COVID-19), di sepanjang Marina Bay, Singapura, Kamis (26/3/2020).
Penulis: Lenny Septiani
20/2/2024, 11.17 WIB

Singapura berencana menginvestasikan lebih dari S$ 743 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun untuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) selama lima tahun ke depan. Eksekutif teknologi menilai ini akan memperkuat posisinya sebagai pusat bisnis dan inovasi global.

Dalam pidato tentang Anggaran pada Jumat (16/2), Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengatakan bahwa pemerintah akan menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar Singapura selama lima tahun ke depan untuk meningkatkan kemampuan AI.

Sebagai bagian dari investasi itu, Singapura akan berfokus mengamankan akses ke cip canggih. “Cip yang sangat penting untuk pengembangan dan penerapan AI," kata Wong dikutip dari CNBC Internasional, Senin (19/2).

Singapura juga akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di seluruh dunia untuk mendirikan pusat-pusat unggulan AI untuk memacu inovasi.

Managing partner Asia Tenggara di Kearney Nithin Chandra mengatakan hampir tiga perempat pemimpin bisnis secara global tidak siap untuk transformasi AI. Sebab, persiapan ini dibatasi oleh waktu, orang, dan uang.

"Inisiatif ini akan memastikan bahwa bisnis dapat memanfaatkan peluang yang diberikan oleh kemajuan teknologi dan menangkap peluang baru," kata Chandra.

Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana APAC Cloudflare Jonathon Dixon mengatakan langkah Singapura itu akan memberikan insentif bagi perusahaan mengadopsi solusi AI. 

“Selain itu, memprioritaskan keterampilan AI untuk menjaga tenaga kerja tetap kompetitif, mendorong kemitraan strategis dan berbagi pengetahuan di seluruh industri, sehingga memacu inovasi secara keseluruhan," ujar dia.

Menurut laporan LinkedIn's Future of Work yang dirilis pada Agustus, pekerja Singapura menjadi yang tercepat di dunia dalam hal mengadopsi keterampilan AI.

Kepala Qualtrics untuk Asia Tenggara Mao Gen Foo mengatakan, peningkatan fokus dan investasi dalam kapabilitas AI, talenta, dan pengembangan industri menarik dan penting bagi Singapura untuk memperkuat posisinya sebagai pusat bisnis dan inovasi.

Singapura merupakan salah satu negara pertama yang mempublikasikan rencana AI pada 2019. 

Pada Desember 2023, Singapura meluncurkan Strategi AI Nasional 2.0 yakni versi terbaru dari inisiatif AI negara tersebut. Strategi nasional ini menguraikan cara-cara untuk mempersiapkan ekonomi dalam memanfaatkan AI untuk memberdayakan pekerja dan bisnis.

Manajer umum ASEAN perusahaan software keuangan dan sumber daya manusia asal Amerika Serikat Workday Pannie Sia mengatakan bahwa upaya mempertahankan fokus pada AI dan machine learning akan memastikan keunggulan Singapura dalam kemajuan teknologi.

“Selain itu, memperkuat posisi Singapura sebagai pusat yang menarik bagi bisnis dan talenta dalam lanskap global yang semakin terdigitalisasi,” ujar dia.

Sebelumnya, Eksekutif Google Cloud Caroline Yap mengatakan bahwa Singapura memiliki potensi yang sangat tinggi sebagai pusat AI global karena lingkungan yang memacu inovasi.

Reporter: Lenny Septiani