Walt Disney dan konglomerat India, Reliance, akan menggabungkan bisnis-bisnis mereka di India. Kedua perusahaan ini akan menggabungkan unit Star India dan Viacom18 masing-masing ke dalam perusahaan patungan Star India yang baru saja dibentuk, dengan nilai sekitar US$8,5 miliar atau sekitar Rp 132,6 triliun.
Perusahaan ini akan memiliki lebih dari 750 juta pemirsa di pasar India. Transaksi ini masih tunduk pada persetujuan dari regulator, pemegang saham, dan ketentuan yang berlaku. Transaksi ini diharapkan akan selesai pada kuartal terakhir tahun ini atau kuartal pertama tahun 2025.
Setelah transaksi ini selesai, Reliance, yang dipimpin oleh orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani, akan mengendalikan perusahaan patungan ini. Reliance akan menyuntikkan dana sebesar US$1,4 miliar (Rp 21,8 triliun) ke dalam strategi pertumbuhannya. Struktur kepemilikan akan terdiri atas 16,34% saham untuk Reliance, 46,82% saham Viacom18 milik Ambani, dan 36,84% untuk Disney.
Istri Ambani, Nita Ambani, akan memimpin perusahaan patungan ini. Sementara itu, anggota dewan Viacom18, Uday Shankar, akan menjadi wakil direktur utama.
"India adalah pasar terpadat di dunia, dan kami sangat antusias dengan peluang yang akan diberikan oleh perusahaan patungan ini untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan," ujar CEO Walt Disney Bob Iger, seperti dikutip CNBC, Kamis (29/2).
Dalam pengajuan terpisah, Disney mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan mencatat biaya penurunan nilai sebelum pajak non-tunai antara US$1,8 miliar (Rp 28,08 triliun) dan US$2,4 miliar (Rp 37,44 triliun) pada kuartal saat ini. Sekitar setengah dari penurunan nilai tersebut mencerminkan penurunan nilai aset bersih Star India.
Disney menambahkan, di bawah perjanjian merger saat ini, perusahaan akan memiliki tiga direktur di dewan direksi perusahaan patungan tersebut. Adapun Reliance akan memiliki lima kursi. Dua direktur independen juga akan diangkat menjadi anggota dewan.
Perusahaan-perusahaan hiburan telah berlomba-lomba untuk membuat terobosan di pasar India yang sangat berharga, dengan Disney yang berusaha untuk mempertahankan kehadirannya di negara ini meskipun kehilangan pelanggan selama tahun lalu, perombakan baru-baru ini dan inisiatif pemangkasan biaya sebesar 5,5 miliar dolar AS yang akan memerlukan pengurangan 7.000 karyawan.
"Kami melihat dengan cara yang terbuka. Kami senang berbisnis di India, kami ingin sekali dapat memperkuat posisi kami. Saya tidak bisa, pada saat ini, memprediksi ke mana arahnya," kata Iger kepada CNBC pada bulan November.