Bos Nvidia, Elon Musk, Ilmuwan: AI Saingi Kepintaran Manusia pada 2029

YouTube AI Revolution
Ilustrasi AI generatif
Penulis: Desy Setyowati
13/3/2024, 14.44 WIB

Elon Musk menilai kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) akan lebih pintar dari seluruh gabungan umat manusia pada 2029. Sementara itu, CEO produsen cip Nvidia Jensen Huang memperkirakan AI bisa berpikir seperti manusia pada 2029.

Ilmuwan komputer dan futuris Amerika Ray Kurzweil menyampaikan bahwa AI akan mencapai tingkat kecerdasan manusia pada 2029. “Kita (pengembang AI) belum cukup sampai di sana (tingkat kecerdasan manusia). Tapi akan sampai di sana, dan pada 2029 saya rasa semua sepakat,” kata dia dalam acara podcast Joe Rogan.

“Saya sebenarnya dianggap konservatif. Orang-orang mengira hal itu akan terjadi tahun depan atau tahun berikutnya,” Ray menambahkan.

Elon Musk menanggapi pernyataan Ray yang diunggah ulang di media sosial X atau Twitter. “AI mungkin akan lebih pintar dari manusia manapun tahun depan. Pada 2029, AI mungkin lebih pintar dari gabungan seluruh manusia,” kata dia, Rabu (13/3).

Sebelumnya, bos Nvidia Jensen Huang memperkirakan kecerdasan AI akan setara manusia pada 2029. Namun ini dengan pengertian, AI bisa mengerjakan ujian yang biasa dilakukan oleh manusia.

Hal itu ia sampaikan saat ditanya tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk adanya komputer yang dapat berpikir seperti manusia, dalam forum ekonomi yang diadakan di Universitas Stanford tentang berapa lama waktu.

Huang mengatakan jawabannya sangat bergantung pada bagaimana komputer atau teknologi itu didefinisikan. Jika definisinya yakni kemampuan untuk lulus ujian yang biasa dilakukan oleh manusia, maka komputer yang dimaksud akan segera hadir.

"Jika saya memberikan AI setiap tes yang biasa manusia kerjakan, saya kira dalam lima tahun, kita (para perusahaan teknologi) akan melakukannya dengan baik,” kata Huang dikutip dari Reuters, pekan lalu (3/3).

Sejauh ini, AI sudah lulus ujian di bidang hukum. Namun masih kesulitan dalam ujian medial khusus seperti gastroenterologi.

Huang juga menyampaikan, para ilmuwan belum sepakat mengenai gambaran cara kerja pikiran manusia. “Oleh karena itu, sulit bagi engineer menentukan AI yang disebut dapat berpikir seperti manusia, karena memerlukan target atau ukuran yang jelas,” katanya.

Untuk mencapai target tersebut, pengembang AI membutuhkan lebih banyak cip. Nvidia merupakan salah satu pembuat cip yang kebanjiran permintaan di tengah tren, sehingga kapitalisasi pasar tembus US$ 2 triliun per 1 Maret.

“Kami akan membutuhkan lebih banyak teknologi. Namun, ingatlah bahwa kami juga terus meningkatkan algoritme dan pemrosesan (AI) secara signifikan seiring berjalannya waktu,” kata Huang

“Efisiensi komputasi tidak seperti sekarang ini, dengan permintaan yang besar. Saya meningkatkan komputasi jutaan kali lipat dalam 10 tahun,” Huang menambahkan.