RI PDKT Berkali-kali, Tesla Justru Bangun Pabrik di India Rp48 Triliun

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Pengunjung mengamati mobil listrik Tesla Model X yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021).
Penulis: Lenny Septiani
5/4/2024, 12.07 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat bertemu dengan Elon Musk terkait investasi Tesla. Namun Tesla justru sepakat membangun pabrik di India dengan investasi hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 48 triliun.

“Pabrik Tesla ini dapat bernilai US$ 2 hingga 3 miliar,” kata dua orang yang mengetahui rencana tersebut dalam laporan Financial Times dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (3/4).

Tesla akan berfokus pada negara bagian Maharashtra, Gujarat dan Tamil Nadu yang sudah memiliki pusat otomotif. Investasi ini dalam rangka mendukung rencana Perdana Menteri India Narendra Modi meningkatkan manufaktur dalam negeri.

India memang menurunkan tarif impor untuk kendaraan listrik tertentu bagi para produsen mobil yang bersedia menginvestasikan setidaknya US$ 500 juta dan memulai produksi dalam negeri di negara ini dalam waktu tiga tahun.

"Pemerintah India menyetujui skema untuk mempromosikan India sebagai tujuan manufaktur, sehingga kendaraan listrik dengan teknologi terbaru dapat diproduksi di negara ini," kata pemerintah India, bulan lalu.

Modi bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk pada Juni untuk menjajaki peluang-peluang investasi di India untuk kendaraan-kendaraan listrik.

Sementara itu, Menteri Luhut Binsar Panjaitan bertemu dengan Elon Musk tahun lalu. Pemilik perusahaan kendaraan listrik merek Tesla ini menjanjikan bakal tetap berinvestasi di Indonesia. Namun tidak ada informasi lebih lanjut hingga saat ini.

Luhut menyatakan sudah tidak lagi menanti datangnya investasi dari Tesla. “Indonesia sudah ada investasi dengan Build Your Dreams atau BYD. BYD juga bagus, tidak jelek. Kalau Tesla mau datang silahkan, tidak datang juga silakan,” kata Luhut, bulan lalu (7/2).

Meski begitu, Luhut masih terus menjalin komunikasi dengan pemilik Tesla yakni Elon Musk.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan bahwa perusahaan mobil listrik asal Cina, BYD akan berinvestasi US$ 1,3 miliar atau setara Rp 20,3 triliun di Indonesia. 

Rencananya, dana tersebut untuk menambah kapasitas produksi kendaraan listrik BYD 150 ribu unit per tahun dalam industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dalam negeri.

Reporter: Lenny Septiani