Dapat THR Lebaran, Waspadai Modus Penipuan yang Bisa Kuras Rekening

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Ilustrasi. Waspada kejahatan finansial di tengah momen Ramadan.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Sorta Tobing
11/4/2024, 12.30 WIB

Pemberian tunjangan hari raya atau THR menjadi hal rutin menjelang hari raya Idulfitri. Masyarakat tetap perlu waspadai dengan aksi kejahatan finansial yang menyasar di tengah momen Ramadan tersebut.

Kejahatan tersebut termasuk memanipulasi psikologis korban, mengganjal mesin ATM, hingga tiba-tiba ditransfer uang oleh pinjol ilegal.

“Selain godaan lapar dan haus, sobat juga harus waspada dengan godaan kejahatan digital selama bulan Ramadan,” kata Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam unggahan di akun Instagram, pada 18 Maret lalu.

OJK (Donang Wahyu|KATADATA)

Waspadai Kejahatan Digital saat Ramadan

Agar terhindar dari kejahatan digital, OJK meminta masyarakat untuk mengenali dan mewaspadai kejahatan digital yang sering terjadi selama bulan Ramadan berikut:

  1. Social engineering : tindakan memanipulasi psikologis korban untuk mendapatkan data dan informasi pribadi dengan tujuan membobol akun keuangan korban. Misalnya, penipuan melalui telepon seolah call center bank.
  2. Phising : tindakan memancing korban untuk mendapatkan informasi atau data pribadi. Misalnya, penipuan melalui situs palsu, file .APK seperti undangan, tagihan, bukti pengiriman, dan lainnya.
  3. Card tapping : tindakan mengganjal lubang kartu di ATM agar kartu nasabah tersangkut dan dapat diambil alih. Misalnya, mengganjal lubang ATM agar kartu terjebak pada mesin sehingga tidak bisa diambil oleh nasabah.
  4. Skimming : pencurian informasi keuangan pada kartu ATM dengan cara menyalin data pada strip magnetik kartu tersebut. Misalnya, penipu menempelkan alat skimmer pada slot kartu ATM, sehingga pelaku dapat menduplikasi kartu nasabah.

Tips Terhindar Kejahatan Digital saat Ramadan

 OJK membagikan tips agar terhindar dari kejahatan digital, yakni:

  1. Jangan pernah memberikan data atau informasi pribadi dari akun keuangan seperti PIN, OTP, CVV/CVC dan password keuangan kepada pihak manapun.
  2. Gunakan password & PIN yang tidak mudah ditebak dan jangan gunakan inisial, tanggal lahir, nomor telepon atau kombinasinya.
  3. Tidak mengklik link sembarang apalagi dari pihak yang tidak dikenal.
  4. Gantilah password dan PIN akun keuangan secara berkala.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. (OJK)

Modus Penipuan Jelang Ramadan

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa menjelang Ramadan banyak sekali modus-modus penipuan yang muncul. "Ini disebabkan kebutuhan masyarakat meningkat untuk membeli baju baru, persiapan pulang kampung dan lain-lain,” kata Friderica dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Februari 2024 secara virtual.

Friderica pun menyebutkan beberapa modus penipuan yang sering muncul menjelang Ramadan:

1. Tiba-tiba mengirimkan uang tanpa ada pengajuan pinjaman

“Ada transfer dana dari pinjol ilegal kepada orang yang tidak pernah mengajukan pinjaman, kemudian tiba-tiba masuk ke rekening,” kata dia. Biasanya korban dipaksa mengembalikan dana disertai bunga yang cukup tinggi. 

Jika masyarakat mengalami modus seperti ini, Friderica memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan:

  • Jangan menggunakan uang tersebut
  • Laporkan ke aplikasi portal Perlindungan Konsumen OJK atau APPK
  • Laporkan ke bank. Meminta Bank untuk memblokir jumlah dana tersebut
  • Blokir kontak depkolektor yang menagih-nagih 
  • Laporkan ke Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI), agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat

2. Paket harga diskon berlebihan

Penawaran promo seperti promo cicilan, wisata perjalanan umrah, dan lainnya dengan harga yang tidak masuk akal.

“Ini juga harus berhati-hati, karena biasanya orang itu positif thinking jika ada tawaran umrah dan lainnya,” kata Friderica.

3. File pengiriman paket di WhatsApp

Pada Ramadan, masyarakat cenderung mengirim hampers untuk kerabat, teman, atau keluarga. Momen ini kemungkinan dimanfaatkan pelaku untuk mengirim file APK yang bersifat phising melalui pesan WhatsApp.

“Modus tindakan kejahatan penyadapan oleh hacker yang dilakukan menggunakan jaringan internet, yang tujuan utamanya untuk mencuri data kita informasi penting seperti username, password m banking, informasi kartu kredit, password email, dan lainnya,” kata Friderica.

Ia meminta masyarakat agar berhati-hati dan tidak sembarangan mengunduh tautan atau aplikasi yang dikirimkan sembarangan orang.

Reporter: Lenny Septiani