AS-Jepang Jalin Kerja Sama Akademik Terkait AI Senilai Rp 1,75 Triliun

Yandex
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Sorta Tobing
11/4/2024, 16.30 WIB

Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang menjalin kemitraan akademik untuk teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kemitraan ini antara Universitas Washington dan Universitas Tsukuba, serta antara Universitas Carnegie Mellon dan Universitas Keio. 

Kerja sama ini didukung oleh gabungan investasi sektor swasta sebesar US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,75 triliun dari NVIDIA, Amazon, Arm and Softbank Group, Microsoft, dan sembilan perusahaan Jepang.

Perjanjian terobosan yang melibatkan universitas dan pemimpin industri di kedua negara diumumkan pada tanggal 9 April 2024 di Washington DC sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio.

“Tidak ada yang lebih penting daripada memiliki mitra terpercaya yang dapat berkolaborasi, tidak hanya dalam sisi teknologi dari penelitian penting ini, tetapi juga dalam sisi etika,” kata Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel dalam laman resmi Kedutaan Besar AS, Rabu (10/4).

Menurut dia, kemitraan ini dapat membantu AS menetapkan standar dalam bidang AI yang sedang berkembang pesat.

Tujuan dari kerjasama ini untuk memajukan penelitian, kewirausahaan, pengembangan tenaga kerja, dan implementasi sosial di bidang kecerdasan buatan. Selain itu, untuk membangun hubungan kuat antara AS dan Jepang dalam memimpin inovasi dan terobosan teknologi AI.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani