Fenomena bulan purnama merah jambu atau Pink Moon akan terjadi pada April ini. Bulan purnama unik ini akan terjadi pada Selasa malam tanggal 23 April, pukul 19:49 EDT.
“Bulan akan tampak purnama selama kurang lebih 3 hari pada waktu tersebut, yaitu dari Senin pagi hingga Kamis pagi,” kata National Aeronautics and Space Administration (NASA) dikutip dari laman resminya, Senin (22/4).
NASA mengatakan, fenomena bulan purnama akan terjadi pada Rabu dari zona waktu Inggris, Irlandia, dan Portugal ke arah timur melintasi Eropa, Afrika, Asia, dan Australia hingga garis tanggal internasional di pertengahan Pasifik.
Dikutip dari laman resmi Badan Riset dan Antariksa Nasional (BRIN), Pink Moon disebut sebagai Purnama Paskah karena beriringan dengan Hari Raya Paskah Minggu bagi umat Kristiani maupun Hari Raya Pesakh bagi umat Yahudi.
Pink Moon terjadi setiap April sedangkan purnama paskah terjadi setiap menjelang hari raya paskah dan tidak selalu jatuh bertepatan dengan Pink Moon, bisa juga bertepatan dengan Worm Moon di bulan Maret.
NASA menjelaskan, pada era tahun 1930-an, almanak petani di Amerika Serikat menggunakan istilah-istilah untuk menamakan setiap purnama yang terjadi. Tujuan penamaan ini untuk memudahkan mereka mengenali musim.
Almanak Petani Maine menyebutnya bulan merah muda, ini diambil dari ramuan lumut merah muda, juga dikenal sebagai phlox merayap, phlox lumut, atau phlox gunung, tanaman asli dari timur.
NASA mengatakan nama lain untuk bulan ini adalah bulan rumput yang bertunas, bulan telur, dan bulan ikan, karena pada saat itulah bayangan berenang ke hulu untuk bertelur.