Warganet yang berdomisili di Bandung menceritakan pengalaman menggunakan Starlink dengan kecepatan internet mencapai 300 Mbps atau Megabit per detik saat hujan. Berikut perbandingan kecepatan internet Starlink dengan Telkomsel, XL Axiata, Indosat hingga Smartfren.
Netizen yang berdomisili di Bandung Barat dengan nama akun @drayanaindra melalui platform X.com bercerita, perangkat Starlink menyediakan peta kekuatan sinyal dan log pencarian sinyal satelit.
“Setelah 12 jam lebih collect sinyal, kecepatan internet lebih stabil,” kata Indra. “Paling cepat 360 Mbps. Rata-rata 250 Mbps."
Unggahannya diunggah ulang hampir 1.300 kali dan mendapatkan 500 lebih komentar per pukul 12.18 WIB.
Katadata.co.id sudah meminta izin kepada Indra untuk mengutip unggahannya tersebut. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
Salah satu warganet bertanya kepada Indra mengenai kecepatan internet Starlink saat cuaca buruk. “Speed yang disebutkan (300 Mbps) saat hujan dan mendung,” Indra menjawab pertanyaan tersebut.
Sementara itu, salah satu warganet mengunggah tangkapan layar alias screenshot kecepatan internet Starlink hanya 20,35 Mbps untuk unduh alias download dan 0,14 Mbps untuk unggah atau unduh.
Warganet dengan nama akun @sanadunt itu menggunakan layanan Starlink di Jakarta. “Mungkin kurang tinggi posisinya. Jadi terhalang oleh dinding atau pohon. Sebenarnya. Kalau di Bandung kota lebih baik memakai layanan fiber optic,” Indra berkomentar.
Indra menyampaikan, dirinya menggunakan perangkat Starlink di Cigugur Girang, Parongpong, Bandung Barat. “Cocok untuk di pelosok atau area yang tidak tercakup fiber optic. Jika di perkotaan, tidak worth it, karena bisa memakai layanan operator seluler yang jauh lebih murah,” kata dia.
“Internet Starlink tidak cocok dipakai di lokasi padat pemukiman. Apalagi rumah yang dikelilingi oleh gedung dan pohon-pohon tinggi. Kalau sudah lock, stabil sekali,” Indra menambahkan.
Berikut perbandingan kecepatan internet Starlink dengan operator seluler lokal seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata hingga Smartfren, berdasarkan data Ookla per kuartal IV 2023.
Rata-rata kecepatan unduh atau download di Indonesia yakni:
- Telkomsel 31,14 Mbps
- XL Axiata 20,77 Mbps
- Indosat 20,31 Mbps
- 3 19,95 Mbps
- Smartfren 18,76 Mbps
Sementara itu, rata-rata tingkat keterlambatan pengiriman data alias latensi yakni:
- Telkomsel 45 Ms atau mili detik
- 3 49 Ms
- Indosat 50 Ms
- XL Axiata 55 Ms
- Smartfren 59 Ms
Untuk data latensi, semakin kecil angkanya maka semakin baik. Data latensi menunjukkan berapa lama internet terlambat mengirimkan data selama proses unduh maupun unggah alias upload.
Secara keseluruhan, kecepatan internet di Indonesia untuk download rerata 25,83 Mbps dan upload 12,54 Mbps. Dengan tingkat latensi 26 Ms.
Untuk internet fixed broadband atau WiFi, rata-rata kecepatan internet di Indonesia untuk download 29,37 Mbps dan upload 18,04 Mbps. Tingkat latensi tujuh milidetik.
Menurut data Ookla per kuartal IV 2023, kecepatan internet Starlink bisa mencapai 96,4 Mbps di Jepang. Kecepatan internet satelit milik Elon Musk ini berbeda-beda di setiap wilayah, dengan rincian sebagai berikut:
- Jepang: Fixed broadband 96,4 Mbps
- Jamaika: Fixed broadband 84,1 Mbps dan mobile broadband 77,8 Mbps
- Guatemala: Fixed broadband 54,32 Mbps
- Republik Dominika: Fixed broadband 48,08 Mbps
- Mozambik: Fixed broadband 36,13 Mbps