Grab Business Forum 2024 mengusung tema Resilient Business Forward: Paving The Way to The Bolder Future. Forum bisnis ini menjadi wadah bagi banyak pihak untuk berdiskusi mengenai pentingnya memperkuat ketahanan bisnis di tengah gejolak ekonomi global.
Acara yang digelar secara hybrid di Hotel Indonesia Kempinski itu dibuka dengan paparan khusus oleh Suahasil Nazara selaku Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Ekonom Senior Chatib Basri sekaligus Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2013-2014.
Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara menyampaikan, di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global, Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi tinggi serta menurunkan tingkat pengangguran yang bahkan mencapai level sebelum pandemi.
Berkat pencapaian ini, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 mampu mencapai 5,2 persen. Konsumsi rumah tangga menopang sekitar 55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Dengan membuka aplikasi Grab saja, ini sudah berkontribusi untuk meningkatkan permintaan rumah tangga. Karena itu, saya mengapresiasi peran besar Grab terhadap perkembangan gig economy yang telah menciptakan ruang ekonomi baru melalui digitalisasi,” ucapnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (15/5).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal 1 2024, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen (yoy). Angka meningkat dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebesar 5,04 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2015. Hal itu menjadi indikator bahwa di tengah tantangan global, Indonesia tetap memiliki fundamental ekonomi yang kuat karena permintaan domestik yang tinggi.
Neneng Goenadi selaku Country Managing Director Grab Indonesia mengatakan, tak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan positif ekonomi nasional saat ini memberikan harapan dan angin segar bagi para pelaku industri.
Meskipun demikian, penting bagi para pelaku usaha untuk dapat terus menjaga daya saing produk atau layanan. Salah satunya ialah dengan menggenjot produktivitas bisnis demi mencapai efisiensi yang optimal.
“Hal ini lah yang kami coba tawarkan lewat Grab For Business, yang menawarkan solusi teknologi yang terintegrasi bagi perusahaan untuk menyederhanakan proses operasional harian,” ujar Neneng.
Berdasarkan riset Total Economic Impact yang dilakukan firma konsultan Forrester, perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kesulitan untuk membuat proses operasional harian menjadi lebih efisien. Contohnya untuk klaim reimbursement, mengelola pengeluaran bulanan untuk pemakaian mobil kantor, pengiriman barang, pemesanan makanan, hingga pembayaran utilitas, terlebih saat sebagian besar perusahaan kini mulai menerapkan kebijakan return-to-office.
Di dalam hasil riset yang sama, disebutkan bahwa perusahaan mendapatkan return of investment sebesar 159 perse dengan menggunakan layanan Grab For Business, yang membantu perusahaan untuk manajemen operasional harian. Bahkan, waktu yang digunakan oleh karyawan untuk mengelola operasional sehari-hari juga berhasil dipangkas sebanyak lebih dari 11.500 jam setiap tahunnya.
Director of Grab For Business Grab Indonesia Roy Nugroho menuturkan, pihaknya menyadari bahwa kebutuhan operasional perusahaan terus berkembang demi bisa beradaptasi dengan dinamika pasar yang berubah-ubah.
“Untuk itu lah Grab For Business hadir dengan beragam solusi terintegrasi yang end-to-end guna menyederhanakan pengelolaan beragam operasional harian karyawan lewat satu portal saja,” ucapnya
Grab For Business, sebagai salah satu bagian dari solusi Grab B2B, menawarkan ragam solusi teknologi yang terintegrasi dalam satu portal untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Tidak hanya meliputi layanan Grab seperti transportasi (GrabBike dan GrabCar), pengiriman (GrabExpress), pengantaran makanan (GrabFood), voucher hadiah digital (GrabGifts), belanja (GrabMart), dan layanan Grab lainnya (GrabMaps dan GrabAds).
Kini, Grab For Business juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembayaran utilitas bulanan, dan menggunakan lebih banyak metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Contohnya, seperti corporate billing, corporate prepaid, kartu debit/kredit, tunai, OVO. Grab For Business telah melayani lebih dari 8.600 perusahaan di Indonesia, mulai dari perusahaan dengan skala kecil hingga besar.