Pusat Data Nasional yang mengalami gangguan merupakan milik Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika dan bersifat sementara. Pusat Data Nasional permanen ditargetkan selesai dibangun pada Agustus.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan, gangguan terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara yang dikelola oleh kementeriannya. Infrastruktur ini berbasis komputasi awan atau cloud.
Akan tetapi, Kominfo tidak memerinci lokasi cloud untuk Pusat Data Nasional Sementara.
Penyediaan Pusat Data Nasional Sementara merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE.
“Lewat Pusat Data Nasional Sementara diharapkan proses migrasi data center dari instansi pemerintah sudah bisa berjalan secara bertahap,” demikian dikutip dari keterangan pers Kominfo, Kamis (20/6).
Layanan PDN sementara meliputi:
- Penyediaan layanan Government Cloud Computing, ekosistem PDN yang disediakan oleh Kominfo
- Integrasi dan konsolidasi pusat data Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (IPPD) ke Pusat Data Nasional
- Penyediaan platform proprietary dan Open Source Software guna mendukung penyelenggaraan aplikasi umum atau khusus SPBE
- Penyediaan teknologi yang mendukung bigdata dan artificial intelligence bagi IPPD
Pemerintah berencana membangun empat Pusat Data Nasional, namun pembangunan di Labuan Bajo dibatalkan. Berikut tiga lokasi Pusat Data Nasional yang akan dibangun:
- Greenland International Industrial Center atau GIIC, Cikarang, Jawa Barat
- Batam
- Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur
Beda Kapasitas Pusat Data Nasional Sementara dan Permanen
Pusat Data Nasional Sementara memiliki kapasitas RAM 1.400 Gigabit dan storage 1,3 petabit atau 1,3 juta Gigabit, serta CPU atau prosesor 860 cores.
Sementara itu, Pusat Data Nasional di Cikarang akan memiliki prosesor 25 ribu cores, memori 200 terabit. Kapasitas penyimpanan maksimal mencapai 40 petabita atau 40 juta gigatbit dan kapasitas listrik 20 megawatt yang bisa dinaikkan menjadi 80 megawatt.
Pusat Data Nasional Cikarang Pusat Data Nasional Cikarang juga akan didukung oleh sistem keamanan internal dan eksternal. Selain itu, dibangun dengan standar Tier4 atau standar teratas di tingkat global, yang memastikan jaringan uninterrupted atau tidak terputus serta menggunakan water cooling system standar dunia.
Area di sekitar Pusat Data Nasional juga akan difokuskan untuk penyediaan layanan komputasi awan alias cloud computing dan industri tingkat tinggi.
Fasilitas itu dibangun di atas lahan lima hektare dengan luas bangunan hampir 16 ribu meter persegi. Pemerintah memperoleh pinjaman atau loan 164.679.680 Euro atau sekitar Rp 2,7 triliun untuk membangun Pusat Data Nasional Cikarang.