Geng hacker Brain Cipher Ransomwaremenyatakan sudah menghapus data yang mereka curi dari Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Kelompok peretas ini juga memastikan kunci deskripsi yang mereka berikan bisa digunakan untuk membuka akses.
“Kami tidak akan menunggu jawaban dari pusat data. Kami yakin kuncinya berfungsi, kami berharap spesialis lokal dapat memulihkannya tanpa masalah,” kata geng hacker Brain Cipher Ransomware melalui laman resmi, dikutip dari X @Stealthmole_int, Selasa (9/7).
“Kami mengonfirmasi bahwa kami telah menghapus semua data yang dimiliki. Basis data, log, email. Kami pikir kami telah mendapatkan kepercayaan semua orang. Siapapun yang mencoba menjual data atas nama kami adalah palsu. Kita berdua harus move on,” mereka menambahkan.
Hacker Brain Cipher Ransomware memberikan kunci deskripsi untuk membuka sistem Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya pada Rabu (3/7). Direktur Jenderal Aplikasi Informatika atau Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, kunci tersebut bisa digunakan.
“Kami sudah coba di spesimen kami, memang berhasil dibuka. Tetapi kami belum tahu, karena yang dikunci banyak,” kata dia saat konferensi pers terkait pengunduran dirinya, Kamis (4/7).
Pada kesempatan itu, ia juga menyatakan dirinya mengundurkan diri dari jabatannya imbas Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya diretas.
Semuel menyampaikan, kunci deskripsi dari hacker Brain Cipher Ransomware bisa diakses oleh semua orang. Kominfo tidak menerima langsung kunci tersebut.
Akan tetapi, belum ada informasi terbaru terkait pemulihan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya.